Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Bergaya Gregoria Mariska

20 November 2023   20:50 Diperbarui: 20 November 2023   21:02 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska Tunjung, Juara Japan Masters 2023 (Foto: PBSI) inews.id

Namanya bagus Gregoria Mariska, lengkapnya Gregoria Mariska Tunjung, biasa dipanggil Jorji. 

Mungkin dia satu-satunya pemain tunggal bulutangkis Putri Indonesia yang paling stylish dan modis dari pemain perempuan bulutangkis Indonesia lainnya. Atau bahkan dia berada di deretan atas dari para pemain modis dunia badminton kekinian.

Padu warna skirt & tshirt Jorji selalu terkesan new arrival, meskipun terlimitasi marking, dan warna merah, putih, hitam atau biru.

Tapi saat Jorji menginjak karpet, dia muncul seperti pembeda di badminton court.  Disertai gaya rambut gulung dan separuh cepol  dengan dua jepit atas atau samping, menjadikannya ciri khas yang menarik bagi perempuan 24 ini.

Berparas inosens, cara Jorji bergerak juga perempuan banget, bahkan di saat melakukan pukulan selembut, atau sekencang apapun, Jorji seperti penari.

Perasaan hatinya kadang terlihat begitu transparan di lapangan, Jorji kadang berbicara sendiri, mulutnya komat-kamit sesekali lengannya ikut bergerak, itu biasanya di saat dia gagal melakukan pukulan yang tidak sesuai dengan yang dikehendakinya.

Atau jika Jorji harus terjatuh, gagal mengambil pukulan lawan, Jorji tampak lamban untuk bangun berdiri, seperti merenungi nasib jatuhnya, kadang mengusap-usap kakinya sendiri jika dirasakan sakit.

Tapi itu mungkin cara gadis muda ini untuk memotivasi dan mengendalikan dirinya di lapangan yang penuh tekanan dengan babak pertandingan pada suatu turnamen yang panjang.

Namun diatas segalanya, Gregoria Mariska telah kembali menampilkan performa yang prima saat menjuarai Japan Master 500 dengan mengalahkan Chen Yu Fei, unggulan ketiga dan salah satu pemain tunggal putri China terbaik.

Dengan set lurus dua kali 21-12, Yu Fei menyerah dengan wajah yang sendu dan seperti tak percaya, bahwasanya dia baru saja kemarin mengalahkan An Se Young sebagai putri terkuat dunia.

Tetapi kadang bertanding di level atas, ditentukan oleh kesiapan dan praduga pemain sebelum bertanding, makanya mereka bisa saling mengalahkan kerna mereka sudah saling mengenal gaya permainan. Kali ini aku pikir Jorji yang paling siap, dia bisa mengembangkan hampir seluruh kepintarannya dan Yu Fei mati angin.

Gregoria Mariska memiliki, tidak hanya satu pukulan andalan, ada smes lempeng yang keras, ada smes deep cut, ada pukulan slice yang mengesalkan lawan, ada drop shot milimeter di atas bibir net, dan ada netting yang halus, bisa juga crossing netting.

Dari base line, Jorji memiliki pukulan lob yang dalam, presisi pukulan parabolanya mengagumkan, kadang pas di garis paralel terluar, membuat lawan tidak mau ambil resiko untuk melepas bola keluar. Pukulan base line Gerogia Meriska sudah seperti setelan pabrik, jarang ada yang rijek.

Keahlian di atas itulah yang disajikan saat mengalahkan Yu Fei, dengan kombinasi belakang-depan, lambung-menukik, dan smes-dropshot, Jorji mengaplikasikannya dengan antisipasi gerakan lawannya, sehingga menghasilkan pukulan yang berlawanan dengan gerak antisipasi lawan. Dan ini tentu melelahkan Chen Yu Fei.

Beberapa hal Jorji agak keteteran pada covering pitch, atau transisi menyerang ke bertahan, namun dengan lebih mengenal dan mempelajari lawannya, aku kira ini bisa diatasi seoptimalnya.

Tapi jorji memiliki transformasi bertahan ke menyerang yang mencengangkan, dalam posisi bertahan dia bisa membuat serangan balik yang tidak terjangkau, terutama ke sisi baseline kanan atau kiri yang sama baiknya, dan itu selalu dengan margin yang ketat dengan line tape.

Dari segi taktikal, pelatih Herli Djaenuddin sangat berperan besar, taktik awal dan taktik separuh pertandingan berjalan, bisa terlihat blue printnya, ketika Jorji menghadapi Chen Yu Fei.

Menghadapi Yu Fei kemarin, dalam serving, Gregoria hampir selalu mengambil servis tinggi (long service), dan ini sangat berbeda dari kebiasaan Jorji dengan melakukan servis pendek. 

Ini menandakan bahwa Gregoria siap beradu permainan panjang. Servis tinggi Jorji juga bagus, tinggi lalu turun curam sehingga muskil di kembalikan dengan smes atau akan fail jika dipaksakan dengan pengembalian menyerang. 

Dan semua jadi pada tau, bahwa Chen Yu Fei kurang suka bola tinggi, meskipun dia memiliki sosok jangkung.

Banyak progress yang telah dilalui Gregoria dengan talentanya yang kita setara dengan elit tunggal putri dunia lainnya. Peran pelatih harus ketat, jangan sampe lepas pada detil atau celah yang bisa dimanfaatkan Jorji seiring dengan kemampuannya.

Mungkin Gregoria Mariska belum segahar  Se Young atau Akane, tetapi Jorji memliki style yang khas, yang lebih menghibur dengan pukulan-pukulan raketnya yang menawan  yang bukan sekedar powerfull.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun