Yang paling berat memang meninggalkan hujan
Basahnya tidak segera surut sehingga mengendapkan kenangan
Selalu menginjak bayangan ketika berjalan di kotak hujan
Sehingga wajahmu susah dilepaskan sepanjang pedestrian
Ketika kamu tiba bersama luka
Ketika aku turun bersama hujan
Hanya ada satu cara kulakukan
Membasuh luka tak berkepanjangan
Terus kita menulis buku cerita yang sama
Yang dimulai dari hujan
Mengeringkannya pelan-pelan
Sehingga bisa menggambar awan
Waktu hujan yang bergantian
Tak lagi bisa membuyarkan
Kita jadi seperti kemistri cairan
Yang tak lagi terpisahkan
Tapi waktu hujan siapa bisa memastikan
Di buku kita, cerita tak tertuliskan
Kecuali cerita awal dan akhir selalu sama
Bermula luka berakhir luka
Pernah bersama kamu
Membuat waktu terpaku
Dan sepasang sepatu
Selalu di atas batu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H