Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

PSI dan Baju Kaesang

27 September 2023   14:16 Diperbarui: 27 September 2023   14:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaesang Pangarep (Foto: Andhika Prasetia) Sumber detiknews.com

Berbaju kotak-kotak Kaesang mengalunkan pidato pertamanya di hadapan baju merah bermawar dengan gaya khas sebuah keluarga yang disambut dengan meriah.  

Ketika Kesang berumur dua hari dari KTA, dia pun telah menjadi ketum Partai Solidaritas Indonesia.
Ini mungkin tidak mengejutkan tapi mencengangkan, ada apa PSI?

Partai Mawar yang selama ini terkenal muda dan egaliter dengan asas politik yang dilandasi oleh rasa solidaritas untuk kemanusiaan, ternyata sangat politik. 

Menurut pandangan pribadiku, penetapan putera mahkota bungsu Bro Kaesang sebagai ketum menjadikan PSI lebih politik dari partai politik yang telah ada.

PSI menjadi begitu cepat berubah, dari partai yang tidak biasa menjadi partai yang biasa seperti yang lainnya.

Perang elektoral auto bergema, dari pragmatisme pilpres yang telah riuh rendah, Giring yang berbeda di puncak bahkan harus berlutut di panggung yang bukan panggung show sebuah band. 

PSI rasa legislatif anak muda yang kental dengan idealisme tiba-tiba menjadi rasa gorengan yang biasa dijajakan di terotoar koalisi.

Jalan politik memang selalu bercabang, the road taken or the road not taken begitu keresahan penyair gahar Amerika, Robert Frost.

Pilih jalan yang sering dilalui, atau pilih jalan yang jarang dilalui? 

Dan ketika jalan yang jarang dilewati kita pilih, ternyata jalan itu akan menjadi jalan yang sering dilewati pula. Bahwa bukan jalan yang harus diambil yang menjadi persoalan, melainkan pemilih jalan mau jadi apa di masa depan?

Barangkali bukan masyarakat  saja yang kaget, tetapi PSI sendiri juga kaget dengan pengangkatan dan kesediaan Kaesang menjadi ketua umum PSI. Barangkali.

Tapi mungkin pula itu sebuah awal dari sebuah proses , tapi ada menariknya pula buat didengar ketika seorang politisi kawakan PDIP mengatakan.

"Banyak pengalaman-pegalaman anak-anak pejabat, anak-anak penguasa itu banyak semua hampir kandas. Tidak ada yang kemudian jadi cerita legendaris, karena memang butuh waktu butuh proses tidak bisa dipaksa-paksakan," kata politisi gaek Panda Nababan itu.

Sependek pemikiran ku, PSI adalah sebuah partai baru dengan banyak pemikiran yang masuk akal dan transparan dalam bicara dan tindakan, terutama dalam melancarkan kritik yang sehat.

Makanya jika PSI dikritik kerna pasang Kesang, ya mestinya direspon transparan dan masuk akal, seperti kritik kaderisasi  yang buruk, atau menjadi partai  idola fans club dan seterusnya. 

Respon saja dengan berani, misalnya ketum Kaesang dikenakan probation period selama enam bulan, jika enggak layak bisa dibatalkan.  Begitu pula perihal Jokowi cawe-cawe ke PSI perlu dijelaskan dengan elegan dan bersih.

Ini supaya PSI tidak masuk terlalu ke dalam, menjadi partai yang similar dengan model partai eksisting, mesti ada pembeda, seperti PSI awal yang dikenal.

Enggak gampang menjadi partai yang signature, baru dan bersih sebagai pelaku politik kemanusiaan seperti telah dibukukan dan diyakini PSI.

Seharusnya kehadiran Kaesang di PSI di hold dulu sampai Kaesang lengser dari predikat anak presiden, biarkan PSI tumbuh muda dan mandiri dan berbeda, jangan langsung menusuk ke dalam ring satu, ini bisa merubah keindahan PSI. 

Banyak memang pengamat ataupun petinggi parpol yang mengatakan dengan hadirnya Kaesang di puncak PSI akan punya efek luas pada konstelasi politik yang ada saat ini, cuman aku pikir konstelasi apaan?

Paling gitu-gitu lagi. Mungkin saja ini pujian terselubung buat PSI yang bisa menjadi jebakan betmen, yang malah bisa merusak daleman tubuh PSI.

PSI sendiri telah berjalan sembilan tahun sepanjang itu, dan berjalan secara alamiah, sampai munculnya Kaesang di puncak partai solidaritas ini. 

Eman banget, menurutku PSI harus membiarkan dirinya mekar alamiah seperti mekarnya bunga mawar sepenuhnya.
PSI, ku pikir sudah berada di jalannya sendiri dengan benar, dan tidak memerlukan obat kuat yang ekstrim. 

PSI masih muda dan masih kuat, belum tua dan belum memerlukan suplemen, dan PSI harus bahagia dengan mengidolakan dirinya sendiri.

Hadirnya Kaesang bisa menjadikan PSI sebagai salah satu gerbong dari sekian gerbong yang melekat dalam diri Kaesang, ada gerbong relawan, gerbong dinasti dan gerbong Z.

Ada dua jalan di depan, yaitu jalan pendek dan jalan panjang, jalan pilpres 2024 dan jalan beyond 2024. Banyak yang bisa terjadi nanti. Bisa saja Partai Solidaritas Indonesia akan berganti baju seperti yang sudah kita kenal selama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun