Barangkali bukan masyarakat  saja yang kaget, tetapi PSI sendiri juga kaget dengan pengangkatan dan kesediaan Kaesang menjadi ketua umum PSI. Barangkali.
Tapi mungkin pula itu sebuah awal dari sebuah proses , tapi ada menariknya pula buat didengar ketika seorang politisi kawakan PDIP mengatakan.
"Banyak pengalaman-pegalaman anak-anak pejabat, anak-anak penguasa itu banyak semua hampir kandas. Tidak ada yang kemudian jadi cerita legendaris, karena memang butuh waktu butuh proses tidak bisa dipaksa-paksakan," kata politisi gaek Panda Nababan itu.
Sependek pemikiran ku, PSI adalah sebuah partai baru dengan banyak pemikiran yang masuk akal dan transparan dalam bicara dan tindakan, terutama dalam melancarkan kritik yang sehat.
Makanya jika PSI dikritik kerna pasang Kesang, ya mestinya direspon transparan dan masuk akal, seperti kritik kaderisasi  yang buruk, atau menjadi partai  idola fans club dan seterusnya.Â
Respon saja dengan berani, misalnya ketum Kaesang dikenakan probation period selama enam bulan, jika enggak layak bisa dibatalkan.  Begitu pula perihal Jokowi cawe-cawe ke PSI perlu dijelaskan dengan elegan dan bersih.
Ini supaya PSI tidak masuk terlalu ke dalam, menjadi partai yang similar dengan model partai eksisting, mesti ada pembeda, seperti PSI awal yang dikenal.
Enggak gampang menjadi partai yang signature, baru dan bersih sebagai pelaku politik kemanusiaan seperti telah dibukukan dan diyakini PSI.
Seharusnya kehadiran Kaesang di PSI di hold dulu sampai Kaesang lengser dari predikat anak presiden, biarkan PSI tumbuh muda dan mandiri dan berbeda, jangan langsung menusuk ke dalam ring satu, ini bisa merubah keindahan PSI.Â
Banyak memang pengamat ataupun petinggi parpol yang mengatakan dengan hadirnya Kaesang di puncak PSI akan punya efek luas pada konstelasi politik yang ada saat ini, cuman aku pikir konstelasi apaan?
Paling gitu-gitu lagi. Mungkin saja ini pujian terselubung buat PSI yang bisa menjadi jebakan betmen, yang malah bisa merusak daleman tubuh PSI.