Di pagi yang paling pagi
Begitu banyak rindu yang jatuh mati
Sehingga ku tak mungkin menghitungnya lagi
Ketika rindu di rumput semakin terisi
Mustahil pula tuk memunguti
Aku mencoba mengerti
Bahwa jalan rindu itu adalah turunnya randu
Yang tak pernah terkejar ketika kucoba mengambil satu persatu
Sebab tak perlu lama rindu  telah menyelimuti
di segala sisi seribu candi
Semenjak itu aku biarkan saja lapisan rindu memutih
Menjadi hamparan kapas tak pernah bertepi
Kelak kan ku pikirkan lagi perihal jatuhnya randu
Apakah akan menjadi kasur tempat tidurku
Atau membiarkannya saja terbang menjadi awan candi seribu
Sampai nanti aku belum mengambil keputusan
Hanya melihat saja randu turun membelai Prambanan
Menjadikan rindu tanpa batasan