Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memindahkan Kematian

13 Agustus 2023   14:26 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:32 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mendengar apa tidak, sang kakek malah terlihat mendengkur. Amanda membelai lengan keriput pasien itu, matanya mbrebesmili.

Amanda masih bertugas sip-sipan sampai pergantian malam, dan sekarang pukul 11 malam. Dia mendorong kakek pasien memasuki ruang operasi yang sudah siap beroperasi.

Tiba di depan pintu ruang surgery Amanda berdetak, dia kembali dihantui oleh trauma orang mati. Namun beberapa perawat pria mengambil alih brankar dan mendorong masuk ke ruang berbau klorofom.

Amanda kembali ke ruang inap, perasaannya masjgul, kembali ke trauma kematian pasca operasi. Lalu dia beberes dan pulang. Di sepanjang jalan dia begitu overthinking.

Amanda tiba terpagi keesokan harinya, dia sangat pingin bertemu dengan kakek pasiennya namun saat dia masuk, ranjang kakek sudah diisi pasien baru.

Apakah kakek tidak berhasil melampauinya? Hatinya gundah bertanya-tanya.

Selain itu pula, dia menemukan ada tiga lagi bed yang telah kosong padahal semalam dia masih merawat mereka bersama di ruang itu.

Wajah Amanda tersamar pucat di pagi beku, dia berlari menuju ruang surgery dan mendapati sunyi. Segala pintu tertutup hanya satu perawat sedang merapikan rambutnya.

Maaf, ada berapa operasi semalam? Tanya Amanda.
Empat! Jawab perawat lain.

Terus?
Maaf, kita tak berhasil mengatasi satu pasien lansia!

Kakek?
Mmm.. Sang perawat mengangguk lesu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun