Seingat saya sudah lebih dari 50 kejadian bosan diungkapnya. Dan saya pikir kejadian hari ini adalah bosan yang paling sublim yang saya rasakan.
Ketika tiba di depan rumahnya Inka bergegas membuka pintu kabin.
Inka, saya akan menjemputmu besok! Tawar saya.
Dia menoleh, dahinya bergaris.
Tidak Ben! Besok aku naik  MRT! Potongnya singkat sembari berjingkat.
Saya hanya bisa menatap punggung indahnya memasuki pintu rumahnya dengan hati kecamuk, lalu beralih ngegas abis vehicle saya, untuk melepaskan diri ke jalan utama.
Keesokan hari, saat sore turun dan pekerjaan saya rampung, saya menghubungi Inka.
Halo Inka! Saya jemput sekarang kamu oke? Tanya saya.
Tidak Ben! Saya pulang nanti pakai Trans! Jawaban terdengar diseberang sana.
Kenapa?
Lagi bosan naik sedan!
Saya tak hendak melanjut kontak lagi dan menyapu monitor HP.
Jadi saya pulang kantor sorangan wae, tak selayak biasanya, kali ini saya libur memapak pacar manis saya Inka. Saya jadi enggan balik dan mengambil jalan sekena hati. Mobil saya pun akhirnya berhenti di tepi kedai-kedai kopi.
Saya masuk dan mengambil ruang di salah satu kedai kopi coklat kerna saya kurang doyan kopi tubruk. Saya memesan coklat susu dan menyender membuang jenuh.Â