Mungkin yang menarik dari mimpi gerbong Gajayana ini adalah, ketika sekuens mimpi pembagian 3 tiket oleh presiden kedelapan kepada ketiga lakon yaitu SBY, Jokowi dan Megawati, agar pulang ke kampungnya masing-masing. Disini presiden baru digambarkan melakukan pemutusan hubungan aktif  dan nyuruh pulang kalian ke tempat akarnya di hari senja.
Arti gamblangnya, biarkan presiden baru nanti menjalankan pemerintahannya dengan mandiri tanpa cawe-cawe dari tiga tokoh uzur ini. Tetapi apakah mungkin?
Dan mengenai kereta Gajayana yang membawa mereka dari Gambir menuju timur Jawa, Jokowi turun di Solo, SBY turun di Pacitan dan Megawati turun di Blitar. Lalu akan kemana Gajayana berlabuh? Konon Gajayanalingga akan berlabuh di kerajaan Kanjuruhan sebuah kerajaan yang damai, tenteram dan makmur.
Kanjuruhan itu dikenal sebagai salah satu kerajaan silam di bawah raja Gajayanalingga yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya, karena membawa ketenteraman di seluruh negri.
Ini seperti menjadi cermin, bahwa kita amat suka take it for granted, terima beres barang indah yang sudah jadi, seperti kita amat memuja kejayaan kerajaan-kerajaan indah masa lalu, tanpa mau melihat betapa proses pertumpahan darah sesama kerabat yang banyak menyertainya.
Dan ketika silam yang indah-indah ini masuk kedalam bawah sadar lalu menjadikan mimpi kekinian, yang ternyata masih tetap menjadi sebuah mimpi.
Seperti mimpi SBY, adalah mimpi indah kita semua, adalah sebuah mimpi di dalam mimpi, sementara kita masih sering mengalami nightmares, mimpi-mimpi malam yang buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H