Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Bermain Sepakbola, Argentina Memainkan Seni Sepakbola

20 Juni 2023   11:57 Diperbarui: 20 Juni 2023   12:06 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leandro Parades Cetak Gol ke gawang Indonesia, Senin (19/6/2023). Sumber: wartakotalive.com

Bukan soal kemenangan mengenai Argentina, melainkan tarian Tango dari keindahan rona putih di biru langit, La Albiceleste.

Jika di lapangan kita cuman melihat kalah menang mungkin kita jadi begitu lack, kita kehilangan gap bahwa sepakbola bukan garis linier dari yang berasal dari suatu kemenangan.

Pemandangan matchday Argentina vs Indonesia kemarin memang menyisakan kekaguman kita kepada sebuah timnas Indonesia yang memainkan sepakbola pada level adekuat di dalam pertandingan langit, meskipun kalah dua kosong.

Pringkat 149 melawan peringkat juara dunia menjadi sesuatu banget, ketika selisih besar peringkat yang diletakkan di lapangan menjadi tidak kentara apalagi jomplang.

Timnas pun jadi buah bibir yang menjadi sejarah 19 Juni 2023, bahwa kita pernah bersanding dengan pantas bersama juara dunia Argentina.

Namun saat kita terpesona dengan timnas kita semalam, ada baiknya membuka celah pintu lebih dalam, bahwa Argentina membawa sebuah value permainan sepakbola estetis, permainan indah dengan mengendalkan kekuatan fisik, skill,  passing dengan kecerdasan para pemain memainkan otaknya, serta kecakapan dalam memainkan taktik.

Bapak budaya sepakbola Argentina, Cesar Louis Menotti dengan kebangkitan sepakbola Argentina di 70an, telah menjadikan filosofi permainan khas tim Tango seumur hidup, yaitu kesebelasan yang kuat dan menang dengan metoda yang indah.

Meski tidak apple to apple, harus diakui bahwa kekuatan yang dipertunjukkan pada matchday  FIFA kali ini mungkin Argentina  hanya  menampilkan 40-50 persen dari kemampuan full mereka pada saat mengalahkan Perancis di di final Dunia 2022 yang lalu.

Meskipun begitu, benang merah permainan Agentina tetap nyata di lapangan bahwa sepakbola adalah kekuatan, keindahan dan metoda yang mempesona.

Memakai setelan 4-4-2, Argentina bermain sangat likuid, yang terpantek kaku hanya dua bek tengah, yaitu kapten German Pezzella dan Medina,  delapan pemain lainnya bermain dengan metodis banget sesuai dengan posisi dan taktik aktual di lapangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun