Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunga-Bunga yang Hilang

15 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   15:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak mengerti kala aku mesti pergi, di waktu yang masih banyak tersisa, namun aku sudah teramat letih.
Kamu terlalu cepat pulang sayang! Kata kekasihku yang indah.

Aku diam saja, karena aku mesti berbaring dan itu memang sudah peraturannya. Kekasihku yang bermata elok itu memejamkan mata sehingga kehilangan mata bolanya.

Setelah itu cuaca mendung, ketika orang-orang, panjang mengiringi tidurku hingga berhenti di hutan berpohon rimbun.
Beberapa menurunkanku hingga ke dasar dan menutup ruang udaranya. 

Aku masih berbaring seperti semula, sampai suara-suara di atasku menyurut, sehingga hanya tertinggal suara kekasihku. Mungkin dia berbicara, tetapi aku mendengar senandung yang hilang timbul sehingga aku tak begitu memedulikannya.

Kala itu perhatianku hanya tertuju kepada aroma wangi bunga yang bisa ku cium buat menenangkan suasana.
Ternyata kekasih cantikku itu menepati janjinya, bahwa dia akan meletakkan bunga di lelaki berbaring yang akan membuat perjalananku menjadi hangat.

Sehingga saat dia meninggalkanku sendiri di sini, aku merasa nyaman, karena sudah ditinggali bunga yang kelak bisa memandu perjalananku. Bayangkan jika tanpa bunga, anda akan kebingungan saat anda datang ke alam yang sangat baru.

Aku memulai perjalanan yang tidak terikat ruang dan waktu dan aku mesti belajar untuk memahaminya, dan satu-satunya panduan yang diberikan kekasihku adalah bunga.

Beruntung kekasihku datang lagi keesokan, dan dia membawa tanaman bunga yang cukup banyak, lalu menanamkannya di tempat biasa pria berbaring selumrah kebiasaan yang ada. Aku senang bukan kepalang seperti aku mendapat sinar panduan yang lebih benderang dalam menempuh perjalanan baru ini.

Terima kasih sayang! Ucapku menerawang. Dan aku tahu, pasti dia mendengarnya meskipun tidak melalui kuping , hati cintanyalah yang bisa mendengarnya. Buktinya aku mendengar dia berkata.

Kamu tidur yang baik, ya sayang. Aku menanamkan bunga untuk mimpi perjalanan kamu! Katanya terdengar sedih. Aku hanya mengangguk meskipun seperti hayal, kerna aku tidak merasakan lagi perasaan orang biasa, hanya rasa magis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun