Aku begitu menikmatinya setelah setahun lamanya memendam akan hasrat luka hati, dan aku seperti menginginkannya, bahkan memimpikan kesedihan ini dapat selamanya terjadi.
Aku bangkit dan memanggil parmukafe untuk membayar cake, pramukafe tiba di hadapanku dia memandangku dengan baik sepertinya masih mengenalku. Aku membayar ditambah tip.
Terima kasih! Apakah anda akan kembali lagi tahun depan? Tanyanya.
Aku memandangnya. Tentu saja! jawabku pasti.
Aku melangkah keluar kafe lalu berbaur dengan orang-orang travel di stasiun kereta semuanya masih sama. Aku memandang sekeliling, dan bergumam.
Aku penyuka patah hati, dan aku akan kembali lagi tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H