Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Cantik Bertindik

26 Maret 2022   16:09 Diperbarui: 26 Maret 2022   16:13 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Pagi pun menjelang, sehabis mandi saya memasak kopi dan membuat toast dan membawanya ke kamar. Clare masih temaram tidur ayam tergugah dengan wangi kopi dan roti. Dia tertawa dan menyeruput kopi lalu meggigit roti gandum.

Kau satu-satunya lelaki yang menolak di malam hari! Katanya.
Tidak masalah, seandainya kau tak menginginkannya Clare!
Tidak, tunggu! Aku menginginkannya sekarang! Biarkan sebentar aku ke kamar mandi! Kata Clare. 

Tak lama perempuan muda itu keluar, dengan wajah cantik berbinar, rambutnya pirang berpendar, senyum dan matanya berkilau. Dia melepaskan handuk dan memasukkan tubuh indahnya ke dalam selimut.

Kemarilah kekasih pria.. Katanya.
Saya naik dan menciumnya, dia mengusap wajah saya. Kau beruntung memiliki wajah jelek! Bisiknya. Sayapun memegang tubuhnya dan saya tidak tergesa-gesa, juga Clare, dia tidak tergesa-gesa.

Siapakah namamu ? saya berbisik di telinganya.
Apa bedanya? Balasnya mesra.

Selanjutnya mentari begitu cepat menerobos jendela kamar tidur, saya berpakaian, sementara gadis muda itu telah berpakaian lengkap. Saya menawarkannya untuk tetap di apartemen, namun dia ingin pergi ke Bar BB. Lalu saya menghantarnya.
Saya akan meningalkan kota 1 -2 hari! Saya menjelaskannya, tapi dia tak menjawab.

***

Ternyata saya mengingkari, setelah hari ke 7 saya baru kembali ke kota dan langsung menuju Bar BB tapi saya tidak menemukan Clare. Sekitar jam saya minum bir tak lama perempuan indah itu datang, dia mengenakan kacamata hitam lebar menutupi kedua  matanya, lalu duduk di sebelah saya.

Hei, bajingan. Rupanya kau sudah kembali! Katanya.
Maaf, aku harus melewatkan banyak waktu. Jawab saya.
Apakah ada yang lain? Lanjutnya. 

Saya diam tak menjawabnya. Lalu Clare membuka kacamatanya. Ini membuat saya tersentak saat melihat ada 2 tindik jarum menusuk kulit di bawah kedua matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun