Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Idol

16 Februari 2022   19:28 Diperbarui: 16 Februari 2022   19:34 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menulis malam dan kucing yang tertidur
Perempuan telah berlalu di ranjang sedang televisi menyala
Aku lebih minum dari puisi
Tidak ada yang hidup tinggal kami berdua, aku dan televisi bodoh.
Aku baru menonton tv sepanjang hidupku yang 50

Perempuan belia bernyanyi aku tak tau suaranya bagus, hanya kupikir itu sebuah nyanyian kuno
Jurinya cantik di meja, sebelum lagu dimulai, dia sudah bergoyang-goyang, senyumnya tak henti, geraknya menawan, outfitnya mengundang. Dia berdiri dan terus begoyang, irama menjadi berbeda sehingga aku tak mendengar lagu. Holy sh*t! liukan tubuh juri cantik merangsang.

Aku tidak menonton tv
Juri tampan di meja, dahinya berkerut, ada bolpen di jarinya, parasnya penuh pertimbangan, seperti ahli musik lulusan luar negri. Garis mukanya fake!

Juri ganteng bergoyang seperti don juan, juri cantik bergoyang dengan breast yang semakin rendah dan skirt yang semakin tinggi.
Tak ada lagu yang dimengerti sesudahnya. 6 juri berkata sama, kurang bulat, kurang berat, kurang mantap, kurang power, kurang ekor!

Aku mencari nama acara ***holes ini namun tak tercerna.
Aku mematikan acara tv sucks, mengenyahkan suara konyol penyanyi muda menyanyikan lagu kuburan tua. Aku pikir lagu-lagu anak muda sekarang demikian luber dan lumer, tapi dia melagukan lagu usang kematian.
Aku membaca nasehat untuk tidak membuat puisi sebelum tidur.
Di sebelahku perempuan lelap berbau parfum, ditanganku botol berbau aromatik.
Kucing tertidur di kolong ranjang di atas sandal jepit.
Tv satu-satunya yang hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun