Ah! Saya menulis fiksi, sudah 1200 artikel. Terang saya kalem saja.
Apa yang kau dapat? Lelaki itu masih keukeh.
Ranking 100 dan jutaan reward dan terus berjalan. Saya beruntung! Saya berkata meyakinkannya.
Beberapa sekon lelaki itu menatap mata saya, lalu dia berbalik tanpa mengeluarkan kata sepatahpun, meninggalkan saya tanpa hormat. Saya memandang langkahnya menjauh sementara tampak kepalanya bergeleng-geleng. Mungkin dia berpikir ini omong kosong.
Saya mengeluarkan sebatang rokok dan menyulutnya, menyerap dan menghembus asapnya ke malam.
Di kejauhan orang itu sesekali menengok ke arah saya, tapi saya memakluminya.
Mungkin itu tadi benar omong kosong, tapi paling tidak itu omong kosong milik saya sendiri, bukan omong kosong milik mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H