Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Solskjaer Tenggelam dalam Kepulangan Ronaldo

16 September 2021   20:08 Diperbarui: 16 September 2021   20:23 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggantian ini juga sangat tidak masuk akal ketika di skuad cadangan tersedia penyerang raising star belia Mason Greenwood atau penyerang dingin Anthony Martial. Tapi ya sudahlah, meski formasi tanpa penyerang ini adalah pola yang paling antik  yaitu formasi 5-5, dimana paling tidak selama 20 menit MU berhasil mempertahankan draw. 

Hingga menit injuri ke 95, petaka itu tiba lalu menggariskan takdir Manchester United dengan kekalahan yang paling ujung, menyusul back pass lembut Lingard ke arah De Gea berhasil disambar Jordan Siebatcheu yang menempatkan kekalahan mengejutkan United 2-1 dari Young Boys.

Kemarahan tiga serangkai dadakan, Manajer Solskjaer yang dibantu dua pemain terkenal Ronaldo dan Fernandes dari pinggir lapangan sudah tidak memiliki pengaruh apapun. Sementara Solskjaer berusaha mengalihkan perhatian pada wasit 32 tahun Francoise karena telah gagal memberikan penalti kepada Ronaldo di awal babak kedua. "Kadang-kadang Anda mendapatkannya dengan wasit muda," katanya sarkas.

Tapi itu bukan pengalaman yang berarti setelah melihat pola bermain United malam itu melawan lantai dasar grup F fase grup Liga Champion ini. Ada yang menarik yang dicuatkan Solskjaer saat mengeluarkan CR7 dan menggantinya dengan Jesse Lingard. "Saya mau kaki-kaki Jesse," katanya. Dan Jesse benar-benar melakukannya tapi bukan untuk Solskjaer.

Jalan United memang masih panjang dan penuh asa di Champion, namun kesulitan manajernya adalah kesulitan lebih kepada kelayakan dari sebuah tim bersejarah panjang. 

MU bukan tim perorangan per posisi dengan portofolio super. Solskjaer harus memberi dasar formula dari dirinya sendiri untuk sebuah United yang ofensif dan terang di tengah lapangan hijau untuk memenangkan diatas tujuhpuluh persen penguasaan bola secara konsisten. 

Memberi tanda bahwa Solskjaer berjalan ke atas, mengendalikan elit pemain-pemainnya jangan sebaliknya. Dan formula itu mestinya tidak lagi menjadi samar di kaki-kaki yang menjadi elit setelah kepulangan Cristiano Ronaldo seperti yang terjadi di kekalahan menghadapi Young Boys.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun