Keahlian 'box-to-box' yang diperankan  Sergio Busquets untuk mengalirkan bentuk pergerakan kotak umpan balik dengan para penyerangnya maupun antar gelandang sering tak terduga.Â
Penguasaan dominasi terhadap lini tengah dengan mempertahankan kepemilikan bola, sangat membantu dua 'full back' nyaman bergabung di penyerangan. Disamping itu Busquets juga petarung kontak fisik dan pentekel handal untuk merebut bola.
Sedang Jorginho, saya pikir, terlalu kalem dan lamban, namun memiliki visi yang baik untuk umpan panjang, pula di belakang dia ahli menjadi titik 'build up' pasca Italia lepas dari serangan di pertahanan. Chemistry dengan para 'sweeper' Chiellini dan Bonucci sudah tercipta.
Jadi jangan sedih bila Spanyol nanti akan mengalahkan Italia, karena keahlian Busquets sedikit di atas Jorginho. Serangan orang-orang Italia yang memiliki 'power' akan rapuh dalam penguasaan bola Spanyol, melalui pergerakan, operan dan keterampilan bola mengalir mereka.
Spanyol memang  negara pelukis, penyair dan musisi, mereka mengalir seperti 'tiki-taka', tidak ada perbincangan intelektual melainkan melulu filosofi dalam sepakbolanya. Dan Spanyol akan menyuruh Italia untuk menyelesaikan opera sedih empat babaknya, 'La Gioconda' dari Ponchielli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H