Welsh negara kecil yang memiliki hati yang besar. Hanya Welsh yang bisa membawa kesenangan dari permainan siapapun lawan mereka. Gaya permainan, kepribadian dan karakter mereka tampak kental ketimbang teknik dan skill permainan yang menjadi hitung-hitungan tolok ukur, meskipun Gareth Bale ditakuti karena memiliki tendangan bebas kaki luar bola keriting (straight curl) yang memisang.
Wales juga kesebelasan orang-orang "buangan" liga, yang diikat simpul oleh seorang Danny Ward, kiper penghuni kursi cadangan Leicester selama tiga musim. Joe Morrell yang hanya memiliki tiga line-up di Luton, Joe Rodon yang minim di Swansea dan Spurs, atau Daniel James dengan hanya 11 starter MU.
Hanya tiga dari eleven start yang memiliki lebih dari 15, turun di PL, saat menghadapi Italia dengan kuartet kunci mereka yang semula kurang matang dari Ben Davies, Joe Allen, Ramsey dan Bale. Dan hanya Ethan Ampadu yang memiliki lebih 14 satrter di PL.
Nyanyian Hen Wlad Fy Nhadau, Old Land of My Father, akan merekatkan orang-orang Wales di Euro 2020, karena cukup banyak skuad yang lahir di luar Wales, Moore, Ampadu, Neco, Adam Davies. Memadukan keutuhan hati  naga The Welsh sebagai kombinasi dari orang-orang 'cadangan' dan 'nomaden'. Mereka tidak hanya mengumpulkan serpihan hati skuad, namun sejak Euro2020  juga melekatkan pandangan hidup Scarlets Rugby di negri Wales, bersanding dengan poster-poster Gareth Bale, Aaron Ramsey, dan tim Welsh.
***
Denmark adalah orang-orang rendah hati dengan kepercayaan tinggi di bawah tangan lembut pelatih seniman Kasper Hjulmand, yang telah menjadi wahyu semenjak alih tugas dari ge Hareide tahun lalu. Pelatih asal Norwegia yang banyak menerapkan ide-ide baru untuk melengkapi kekerasan dinamit memiliki lebih banyak penguasaan bola dan bermain dengan full-back serang.Â
Pelatih yang berwawasan ilmu filsafat dengan minat politik, seni dan hobi membaca ini begitu mengerti untuk membangun pengenalan diri setiap pemain sehingga terbersit keunggulan kompetitif. Pelatih yang relatif masih muda adalah "friends", sehingga begitu dekat dengan anggota skuad.Â
Di raut wajahnya yang employee, terlihat roh serang yang kencang seperti diperlihatkan pemain-pemain mudanya Mikkel Damsgaard dan Andreas Skov Olsen. Dengan kombinasi belakang yang solid yang digalang kapten Simon Kjaer dan pekerja keras di lini tengah Thomas Delaney dan Pierre-Emile Hojbjerg, seakan membebaskan pangeran Midfield Christian Eriksen sebagai penguasa posisi apa saja dengan lisensi nomor 10.Â
Sayang takdir menetapkan lain ketika tragedi Eriksen menentukan lain, yang tentu saja berpengaruh pada taktik dan keseimbangan tim Danish di depan. Serupa dengan kebanyakan penyerang dalam kancah Euro ini, penyerang Danish masihbelum bertaji, juga menimpa Martin Braitwaite dan Yussuf Poulsen yang mulai mengemas satu gol ke gawang Rusia.
***
Untuk menghadapi Denmark, saya pikir Wales akan nyaman dengan 5-4-1, komposisi yang mirip saat menghadapi Italia, sedang Denmark akan lebih menyerang dengan pola tiga bek ketimbang empat bek, 3-4-3. Jika perihal demikian terjadi maka garis Bale & Co akan bermain lebih ke dalam. Gelandang bertahan Allen tidak akan berfungsi sebagai filter utama menyaring penyerang Poulsen dan sembilan palsu Eriksen sebagaimana jika Denmark memakai 4-3-3.
Penambahan dua gelandang serang, Ramsey dan Morrel ke belakang akan membuat tujuh melawan lima Denmark, yang terdiri dari dua sayap, dua gelandang dan satu penyerang. 7V5 buat Wales adalah pertahanan yang ideal seperti yang mereka lakukan saat menghadapi Italia, meski ada kasus pengusiran Ampadu.
Gareth sendiri sebagai spesialis kanan luar akan lebih kedalam tengah, untuk menjaga balance saat Wales menjalankan serangan untuk mengolah bola di area empat midfileder Denmark yang kerap sudah segaris. Bale yang lebih punya visi 'out of the box' untuk melihat posisi orang bukan bola sebagai posesif, terutama Ramsey.Â
Gelandang elegan Hojbjerg akan menjadi motor serangan trisula Denmark Braitwaite, Damsgaard dan Poulsen. Tapi kehilangan Christian Eriksen bisa jadi menurunkan kualitas serang midfield yang memungkinkan variasi berbahaya. Dan mungkin juga, ketiadaan Christian menandakan formasi agresif 4-3-3 telah berakhir dan tak akan digunakan oleh pelatih Kasper Hjulmand.
Prediksi menang-kalah adalah seimbang, namun Wales memiliki Gareth Bale yang lebih visioner, dia seperti sudah bisa melihat skenario cepat, beberapa langkah sebelum mencipta peluang di lapangan.Â