Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah Telak dari Vietnam: Jangan-jangan Sepak Bla Kita Jalan di Tempat?

8 Juni 2021   19:20 Diperbarui: 8 Juni 2021   19:31 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari keseluruhan empat gol Vietnam, adalah kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi seperti keterlambatan menjaga lawan, kelengahan  melihat through pass, pelapisan dan penjagaan.

Menghadapi tim Vietnam yang sudah advance, saya pikir pelatih Shin harus detil, tapi nampaknya tidak. Mematikan penyerang berbahaya seperti Nguyen Toan (9) dan menjaga ketat gelandang serang Nguyen Hai (19) dan sayap Vu tanh (17) bisa merubah keadaan di babak kedua mestinya. Kalo di serahkan ke bek Arif Satria sendiri terlihat banyak kedodoran.

Barangkali tidak adanya detil dari pelatih Shin membuat pemain tidak fokus karena hanya berisi ketakutan akan kebobolan, mempelajari permainan Vietnam serinci mungkin bisa membuat nuansa lain, karena kualitas pemain kita, saya rasa memadai untuk instruksi yang jelas, sehingga tidak seperti anak ayam kehilangan induknya.
***
Jika usil membandingakan heat to head kedua pelatih Korea ini, terlihat Shin Tae yong lebih berkelas ketimbang Park Hang seon.
Park Hang seon adalah pelatih divisi K2 League  Gimcheon FC, sedang Shin Tae yeong pelatih K1 League Seongnam FC. Portofolionya berbeda, Shin lebih kelas dari Park. 

Tapi Park adalah mantan asisten Guus Hiddink saat menangani Korsel di Piala Dunia 2002, mungkin saat itu Shin belum mulai melatih. Park memulai lebih dulu di Asia Tenggara dengan melatih Vietnam pada 2017, dan dengan singkat mengangkat Vietnam sebagai elit sepakbola Asia, di kejuaraan U-23 Asia, Asian Games, dan AFF 2018. Dia seperti sihir katanya, apa betul? 

Ternyata enggak juga, Vietnam bangkit sejak 2014 dengan program nasionalnya mencari bakat pemain nasional yang terbaik, dengan coaching clinic yang terstruktur seperti akademi dari Arsenal dan Manchester United. 

Mentor pelatih-pelatih lokal Vietnam yang sohor adalah Ryan Giggs, legenda gelandang terbang Manchester United. Program yang berkesinambungan, konsisten dan sporadis yang diawasi pemerintah.  Dalam kurun waktu yang singkat selama tujuh tahun, Vietnam telah menjelma menjadi kesebelasan yang kokoh, suatu tim yang sudah sesuai dengan cetak biru mereka. 

Pola permainannya berbeda dengan style Asia apalagi Asia Tenggara. Permainan dengan gaya Inggris sengat kentara, presisi, effektif dan efisien. Dengan pilihan postur pemain yang bongsor-bongsor, penguasaan lapis-perlapis lapangan, terlihat textbook. Blok serang dan blok pertahanan yang standard menjadikannya seperti mudah saja memenangkan marking area maupun man marking. 

Vietnam tidak banyak memainkan bola atau possessif ball, selama bola bisa lekas mengalir kedepan dan mendapatkan ruang tembak ke gawang lawan. Formasi tua dan kokoh 4-3-3 begitu mahir di mainkan secara tim yang dirobah seiring kemewahan para pemainnya oleh Park menjadi 3-5-2. 

Fleksibilitas ke bentuk serang dan belakang, membuat susah menembus pertahanan Vietnam selama ini, kecuali oleh Indonesia dalam perhelatan pertama pra dunia 2019 walaupun kalah 1-3, hanya Riko Simanjuntak, winger berbahaya dan bomber Bachdim yang bisa melesakkan bola ke jala Vietnam kala itu.

Jadi kita menatap ke pertandingan akhir saja, melawan UEA pada Jumat esok, karena harapan di manakah kiranya posisi sepakbola Indonesia, sepertinya masih ada di sana susperti judul puisi Emily.

"Hope is the thing with feathers"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun