Wajahnya kelihatan marah mau mengatakan kenapa saya enggak dibelain sih? Dua hari dia membisu dan puasa, namun setelahnya kembali biasa. Jalannyapun tidak lagi dengklong, yang setelah saya cek kaki kirinya ada cuil sedikit di brakot si Warok. Sayapun menasehati kucing kampung kesayangan ini, untuk jangan takut melawan Warok. Saya bilang itu hanya politik, dia dungu kerna hanya koar-koar sebagai kucing liar, tanpa kontribusi untuk lingkungan kita. Kucing bernama Kunci itu menatap saya. Semoga dia memahami. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H