Pagi tadi dia menguak lagi
Dari balik bukit bukit yang masih lelap
Untuk membuka kubah langit yang masih malas
Dia yang tak pernah terlelap
Hanya bersembunyi dan mengintai meridian
Mengendap dengan sinarnya
Membuyarkan tak membela segala mimpi
Mengenalkan hari ini adalah anugerah
Melupakan kemarin yang menjadi histori
Mengusap resah hari esok yang masih misteri
Sedang aku
Masih bergulat dengan puisi kamu kemarin
Apakah akan ku jadikan filosofi
Dengan mencoba berjudi dengan hari ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!