Gelombang itu akhirnya datangÂ
Meninggalkan laut tenang terdalamnya
Tanpa suara di tengahnya
Bergulung merapat ke pantai
Suaranya menggelegar melampaui
Gerbang gedung darimanaÂ
Tercium bau busuk mulut mulut oligarki
Arogansi pun bungkam terkunci
Hanya sisa pesing bualan orasi
Semua menunggu gelombang makin meninggi
Mengingatkan lagi
Bahwa gedung iniÂ
Pernah tenggelam didalam kehinaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!