"Mereka membungkamku dalam prosa" aku, Gio membisiki karibku.
"Hah? Bukankah kau sudah ditahbiskan menjadi raja syair, saudaraku Gionardo" Sang kawan bertutur heran.
"Tak sesederhana itu, Ferguso!"
"Lalu?"
"Entahlah sekarang sair sairku menyerang diriku. Mereka sekarang menjadi seteru"
"Bukankah kau mengagungkan kebebasan? Kau ingat itu, Gio?"
"Kupikir kebebasan puisi itu dewa. Nyatanya tidak lagi, Ferguso"
"Ah! Bicara apalagi kau?"
"Monarki ini merusak jiwaku. Admin, privilege, follower, framing dan hidden trade. Semua ini memerangkap kesadaranku"
"Kesadaran?"
 "Iya. Kesadaran yang semula adalah bentuk dari kebebasan, sekarang menjelma menjadi penawanan. Aku merasa kesadaranku mulai menyerang diriku sendiri".