Badut bijak menepuk pundaknya "The show must go on.."
Gisela menepis sembab kelopaknya sedang badut memasang hidung bundar merahnya. Segera mereka berlari kecil menjemput pentas warna warni. Penonton bertepuk tangan, utamanya anak anak tertawa terkekeh melihat badut lucu etok etok tersandung terhuyung.
Badut mengeluarkan bunga ditangannya lalu berbalik tiba tiba bunga menjadi kelinci unyu, Horee..! Gisela menari sambil bernyanyi suaranya merdu seperti buluh perindu, lagunya adalah, Â aku adalah anak gembala selalu riang serta gembira..
Anak anak penikmat tertawa tawa ikut menirukan syair lagu dengan logat anak kecil merat merot bibirnya. Ruang pertunjukan semakin gempita.
"Ih, itu kan lagu Tasya?" "Iya, aku sukak", "Iyaa, kata mamaku itu lagu wajib anak anak" , " Iya, kan kita engga boleh nyanyi  orang gede", "Iyaa, tapi kamu tadi nyanyi dangdut kok?", "Nyanyi apa?", "Itu lagu sayang opo kowe krungu..?" , "Hi, hi, hi.." mereka bernyanyi sambil ngobrol bersautan. Maklumlah namanya juga anak anak, kadang kadang gimana orang tuanya juga.
Pertunjukan bertambah seru ketika atraksi badut naik sepeda roda satu dengan melakukan juggling, sementara Gisela menggoda dengan menaruh balon dilintasan roda sepeda. Lalu, dor! Balon meletus, badut etok etok terkejut dan jatuh tapi masih tetap berjugling ria dengan ketiga pentungannya. Penonton histeris tapi senang.
"Lucu, lucu!, Lagi. Lagi!" anak anak berteriak hepi sambil bertepuk.
Pertunjukan berlanjut ke atraksi selanjutnya yang semakin atraktif hingga tiba di penghujung aksi pamungkas, yaitu sang badut akan di tembakkan dari meriam sehingga mental tinggi keatas yang lalu akan bergelantungan di rangka langit langit gedung.
Penonton terlihat tegang menanti aksi mendebarkan ini. Badut bersiap siap masuk kedalam meriam sundut sedang Gisela terlihat menutupi mata dengan kedua tangannya, ngeri ih!
"Bleduugg.." meriam meletus mengagetkan, penonton menjerit dan bodi badut melayang tinggi keatas, kedua tangannya usaha menggapai pegangan atap namun tak kesampaian. Badutpun jatuh meluncur kebawah, penonton menutup mata semua.
"Blungung..ngung..ngung.." ternyata badut mendarat diatas tumpukan kasur spring bed empuk dan langsung berdiri mengangkat kedua tangannya.