Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gudeg Lasmi

6 Mei 2019   23:49 Diperbarui: 7 Mei 2019   00:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang nenek memandang pembeli rakusnya. Sosok pemuda kurus kering pula, bercelana jeans lusuh dan berjaket trucker gading, bersepatu kanvas biru. Rambutnya acak acakan, tapi wajahnya tampan meski sedikit pucat. Nek Lasmi masih menatapnya panjang.

"Minumnya buk?" si ganteng rampung dengan santapnya. Nek Lasmi tersadar dari kesima.

"Teh pait ya mas" Nek Lasmi seperti hapal, pemuda ini mengangguk.

Meraih gelas hangatnya dan menenggaknya kering, sesudahnya dia mengrogoh kantung jaket, menjumput sebatang kretek lusuh dijarinya.

"Ini koreknya mas" Nek Lasmi seperti refleks melepas geretan batang ketangan si bujang. Lalu asap rokok menggulung,baunya harum cengkih. Nek Lasmi masih terkesiap mengingat entah ada di memori bolong menatap tua kewajah yang mengacuhkannya dihadapannya.

Sementara ini hanya mereka berdua di warung gudeg Jogja Nek Lasmi, tidak ada perbincangan kedua terdiam, hanya gulungan asap rokok menghalangi pandang empat mata ini. Nek Lasmi tiba tiba merasa kurang sehat, dia merasa jasmaninya mak jleg! Tidak maknyus lagi. Dia seperti meraba raba dan menyentuh dejavu.

"Sudah buk! Berapa?" si babang tamvan memecah sunyi mereka, sambil merogoh dompet dari saku belakang katok jeans blueknya.

"Sepuluh ribu.." jawabnya lirih.

Sang pemuda vintage mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu.

"Ini buk.." dia memberikannya lalu berbalik dan berlalu.

Nek Lasmi menatapi uang digenggamannya. Uang Republik Indonesia 1972.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun