Menindak lanjuti hubungan yang memburuk, aku mengusulkan pertemuan empat mata segera, kerna akoe esmosi dan udah enggak tahan lagi, untuk terminasi temali kasih ini.
Tenggat yang ditentukan pun tiba. Kami bertemu di kafe silam dekat kampus memori. Maksudku supaya dia berkesempatan mereview kembali  masa masa indah, dengan harap bisa mendetoks virus dan bakteri cinta yang merusak asmara kami.
Tapi harapku pupus, memandang wajahnya yang dingin namun masih tetap tampan dan jantan.
 Ketika kutanya dia selingkuh dia tak mengiyakan tapi jujur membuka kartunya.
Aku akhirnya menerima meski sesak dan kepo abis.
"Jadi siapa yang telah menggantikan akoe?" aku memberanikan bertanya.
"Kompasiana" jawabnya manstaf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H