Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Brogigo

9 Januari 2019   00:25 Diperbarui: 9 Januari 2019   02:49 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ping!

"Malam ini bro". "Blangko?"

Srrrt!

"Lowong"

Ping!

"Long term!"

Srrrt!

"Sh*t !"

Ping!

"Napa bro?"

Srrrt!

"Bubar lembur.."

Ping!

"Blu Vaik (: blueviag) aja joss. Special Request nee, bro"

Srrrt!

"Yaudah"

Ping!

"Ebanking distingtif rate nomer 123456789. Dah tembus, bro". "Beep closed"

Brogigo tidak perlu menjawab chat barusan. Masih suam suam pagi, order dah ngendon dimulut buaya. Tak lah posting menjemput rejeki 2019. Norak! Rahang tampannya mesem tipis. Tapi lagi lagi otot belum recover tilas sesuntuk malam. Bro menggoler telanjang dada diranjang, mengendurkan six pack nya, merentang kedua bisepnya yang bergelombang, dada lebarnya membidang, matanya  menatap langit langit lapis cermin,  itulah wajahnya, Brogigo pria metroseksual.

***

Alarm aipon nya bergema menggugah Bro, pas di sembilan pagi.  Merasa bugar dan otot kembali relax. Kelakiannya pulih. Bro pun turun menuju ground apartemen buat nyarap menu formal roti, madu  telur. Ruang breakfast  beraroma master chef tampak sedikit lengang, barangkali karena peak makan pagi sudah terlintas bagi lumrahnya kaum profesi kerah putih.

"Morning chef" Bro menyapa chef standby

"Selamat pagi. Menu siap bro. Ada tambahan?" chef bercelemek putih yang selalu bernas.

"Normal aja chef" Bro menset meja.

"Siap!"

"Berita apa neh?" sambil nyuap Bro menoleh LED diatas kepalanya.

"OTT boss" kaki tangan chef sedikit sok teu.

"OTT apaan?"

"Prostitusi artis!"

"Eheh grook!" Bro keselek spontan memuntahkan sebagian kuning telur dari rongga mulutnya.

"Kenapa bos??" chef dan kaki tangannya mendekat

"Ga kenafa nafa.."  Bro mengibas tangannya, sementara gilingan makanan di mulut belum tempo masuk ke tenggorokannya.

Bro terpana memandang breaking news dilayar LED. Dia tau artis yang terjaring basah itu, rasa rasanya pernah kenal,  tapi Bro blank. Barangkali Bro kenal artis terduga itu dan artis itu tidak kenal Bro. Bisa jadi.

"Kenal boss?" kaki tangan kepo

Bro mendelik. Mengajar budak itu berlaku sopan.

Bro pun membuang selera dan mengakhiri makan paginya.

***

Brogigo duduk di lobby bintang lima. Bro sedikit gelisah, enggak kayak biasanya, professional. Breaking news pagi hari sepertinya sedikit mengganggu hatinya.

Ping! Bro menggulir wasap.

"Semua udah reset. Aman. On location?"

Srrrt!

"Siap!"

Ping!

"Kamar tiga belas tiga belas . Client clear" "Beep closed"

Bro beranjak menghampiri lift naik.

Pintu lift terbuka di lampu nomer  lantai tiga belas, Bro melangkah keluar ruang lift, merapikan gaya rambut berbershopnya, mencium kedua keteknya  yang semerbak fragrance. Bro pede, menekan bel pintu kamar angka tigabelas tiga belas.

Daun pintu empuk terbuka dari dalam, sesosok lelaki  setengah gemuk berdiri dihadapan  Bro, wajahnya berbedak dan matanya dilingkar maskara. Lelaki itu tersenyum lebar dengan gigi yang besar besar.

"Hee.. kanua lekong? Bentar ya akika kencana dulu aihh, jadi jayus. Hihihi" suara lelakinya cempreng.

Bro tertegun, nalurinya berpihak.

"Alamak!" Enggak bener neh. EGPCC*.." Brogigo berteriak mengambil langkah seribu.

(*Emang Gue Pikirin Cuih Cuih..)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun