Tak lama bapak perangkat desa tiba dilokasi banner. Tiga perangkat  level Kaur datang bersamaan. Kaur yang hadir  itu sesuai dengan urusannya bernama, Udin-Urusan Dinas-, Ukan-Urusan Kantor- dan  Ujo-Urusan Kejo*-.
Setelah cukup banyak warga yang berkumpul, Udin menjelaskan maksud dan tujuan Sepak Bola Emas.
" Selamat siang warga tercinta", Pak Udin menyapa warga.
" Untuk memajukan sepakbola kita yang sedang terpuruk ini, dan setelah dilakukan evaluasi dan studi banding . Maka kami sebagai pejabat desa merangkap ketua PSSD, Persatuan Sepakbola Seputaran Desa, akan launching Sepak Bola Emas". Udin berhenti sejenak, menatap warga yang datar.
" Ini adalah satu inovasi sepak bola yang memadukan keterampilan dan sensasi, menjadi tontonan yang gahar dan mewah. Yaitu tidak menggunakan bola kulit konvesional seperti selama ini, tapi akan menggunakan bola berlapiskan emas!" suara Udin bersemangat.
"Emas..??" serempak kerumunan warga bergumam seperti suara lebah.
"Ya. Emasss.. sodara sodara! Udin memperjelas
"Bapak ibuk harus menghadiri momen bersejarah ini. Nanti sore dilaga persahabatan Desa. Pertama didunia, pertandingan sepakbola  menggunakan bola dari emas. Selamat siang." Udin menuntaskan pidatonya.
"Bener ituh? Bagimana sepakbola pake bola emas? ", warga saling berpandangan setengah percaya, seraya  perlahan membubarkan diri.
Memang  jika dirunut  ke tahun tahun lalu,  sepakbola di desa ini terbelakang dibandingkan dengan desa lain. Padahal permainan ini sangat digilai. Sejak minim prestasi dan salah urus, interes warga sangat menurun lalu patah hati.  Sepakbola telah mati, kata warga. Tapi sepakbola juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati, begitu selalu  Udin pejabat dobel menjawab dengan bersyair, Serieus.Â
Makanya setelah mengalami mati suri, kepala desa dengan komisi eksekutif PSSD, dengan rasa percaya diri, menyusun gebrakan sepakbola emas, dengan tujuan mulia yaitu, mengembalikan masa keemasan sepakbola desa dengan permainan sepak bola menggunakan bola emas.Â