Dalam satu kesempatan, Wasekjen PKS Fahri Hamzah melontarkan pernyataan bahwa Prabowo termasuk pemimpin yang jenius karena konon IQnya mencapai 152. Benarkah pernyataan ini? Ilmuwan Thomas Alva Edison pernah berpendapat bahwa “Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen kerja keras”. Jadi IQ yang tinggi bukanlah satu-satu ukuran jenius walaupun memang tingkatan dalam IQ manusia mengatakan seperti itu. Maka perlu klarifikasi lebih lanjut pengertian jenius menurut Fahri Hamzah apakah menggunakan pengertian jenius menurut Thomas Alva Edison atau berdasarkan klasifikasi tingkatan IQ manusia.
Jika kita menggunakan ukuran jenius menurut Thomas Alva Edison, apakah Prabowo masuk dalam ukuran jenius? Kita harus mencermati apa yang telah dilakukan Prabowo selama ini. Jika kita melihat prestasi Prabowo selama dalam perjalanan karirnya sebagai anggota TNI mungkin kita dapat menganggap Prabowo Jenius. Tetapi perlu diingat bahwa Prabowo saat itu berada dalam lingkaran kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia. Peningkatan karir yang sangat cepat ditenggarai karena KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) yang dilakukan. Menjadi menantu presiden adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam menilai peningkatan karir yang terlalu pesat.
Jika kita melihat prestasi Prabowo dalam dunia bisnis yaitu dunia yang dijalani Prabowo selepas karirnya di TNI maka bisa dikatakan Prabowo memang jenius. Dapat memimpin 27 buah perusahaan baik di dalam dan diluar negeri dalam waktu 10 tahunan mungkin hanya orang jenius yang bisa melakukan. Tetapi banyaknya masalah yang timbul didalam perusahaanya juga harus diperhitungkan, yaitu misalnya masalah hutang perusahaan PT Kertas Nusantara yang mencapai 14,3 Trilyun rupiah sehingga dituntut bangkrut walaupun akhirnya bisa diselamatkan karena perpanjangan dari krediturnya. Apakah seorang yang membawa perusahaannya keambang kebangkrutan dapat dikatakan jenius?
Bagaimana prestasi Prabowo dalam organisasi kemasyarakatan? Apakah dapat dikatakan Jenius? Prabowo menjadi ketua HKTI dari 2004 hingga 2015, selama waktu tersebut kehidupan petani tidaklah menjadi lebih baik. Terbukti menurut data dari BPS bahwa Indonesia kehilangan 5 juta petani dalam kurun waktu 10 tahun ini. Artinya prestasi prabowo tidaklah secemerlang seperti nilai IQ yang dia miliki. Demikian pula prestasi Prabowo sebagai ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia perlu dipertanyakan, karena pasar tradisional saat ini mulai tergerus akan keberadaan pasar modern atau ritel-ritel yang ada. Disini dapat dilihat bahwa Prabowo tidak memiliki ide yang cemerlang dalam memimpin sebuah organisasi. Jika mempimpin dalam lingkup kecil ini saja tidak mampu bagaimana dia akan memimpin sebuah negara?
Pendapat bahwa Prabowo adalah pemimpin Jenius seperti diungkapkan oleh Fahri Hamzah perlu dipertanyakan kembali. Mungkin dalam hal mencari uang Prabowo memang jenius, bayangkan pada tahun 2003 kekayaan Prabowo hanyalah 10 milyar dan di tahun 2009 meningkat menjadi 1,6 Trilyun atau 160 kali lipat tetapi dalam hal memimpin organisasi maka bisa dikatakan bahwa Prabowo tidaklah hebat.
Mungkin dalam memilih seorang pemimpin tidaklah hanya mengedepankan besarnya IQ saja tetapi perlu juga diperhitungkan besarnya nilai Emosional Intelegence seseorang. Karena menurut Daniel Goleman, generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional yaitu lebih bringasan dan agresif. Apakah Prabowo memiliki nilai EQ yang tinggi? Kita tidak tahu karena tidak ada hasil test psikologi yang dibuka untuk kalayak saat hasil test calon presiden. Tetapi dari berita dikoran atau media online bisa disimpulkan bahwa nilai EQ Prabowo sangatlah buruk karena begitu mudah emosional misalnya melempar Hp, memukuli adiknya seperti pengakuan Hasyim sendiri, atau bahkan memerintahkan penembakan bagi buruhnya yang mencoba meminta THR buat hari raya di PT Tidar Kerinci Agung.
Jadi apakah Prabowo seorang pemimpin jenius? Silahkan anda sendiri menilainya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H