Revolusi digital, perubahan pada sistem regulasi yang meningkat, dan pergeseran seismik pada industri di pasar modal sekarang menjadi tantangan baru pada jaman digitalisasi dewasa ini. Semua orang tahu bahwa era transformasi telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Teknologi sekarang bisa berfungsi sebagai proposisi nilai pada industri pasar modal. Disruptif teknologi yang mempengaruhi pasar modal tidak lain ada perusahaan yang bergerak pada bidang Fintech. Sebuah organisasi yang menggunakan teknologi membuat sistem keuangan lebih efisien dan efektif.Â
Transaksi Fintech yang ada di Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai Rp 242.45 miliar. Tidak sedikit juga perusahaan fintech yang ada di Indonesia mendapatkan fund raising dari berbagai investor. Dengan dana investor yang telah didapatkan, perusahaan melakukan enhance pada teknologi mereka dengan melakukan digitalisasi dan penyederhanaan pada sistem untuk mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, membangun hubungan nasabah dan memfasilitasi kepatuhan terhadap peraturan. Solusi tersebut dilakukan untuk membantu semua operasi pada front, middle and back officeperusahaan. Mereka menggunakan teknologi seperti AI, Process Automation, Blockchain yang tidak lain untuk menghadirkan inovasi.
Artificial Intelligence (AI)
AI tampaknya menjadi salah satu teknologi menarik yang dimiliki Fintech. Dengan bantuan AI, mereka bisa memindai & menganalisis data dari berbagai sumber, membuat strategi saat melakukan tradingdan menjual platform tersebut  ke bank dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, AI dapat digunakan dalam menganalisa jika terjadinya kecurangan dan memeriksa kepatuhan peraturan.
Business Process Automation
Business Process Automation dapat membantu perusahaan pasar modal untuk mengganti sistem saat melakukan take over warisan yang masih dilakukan secara manual, menjaga jejak audit, membuat sistem sesuai dengan peraturan Anti Money Laundry (AML), Know Your Costumer (KYC), melakukan rekonsiliasi berbagai laporan dan juga mengintegrasikan proses front dan back office.Business process automation akan membawa efisiensi dalam hal waktu & uang, mempermudah proses dan dapat mendefinisikan ulang model bisnis.
Blockchain
Blockchain bisa menjadi jawaban atas proses perpanjangan perusahaan efek yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat membuat proses lebih cepat, meminimalisir human error dan dengan biaya lebih rendah.  Bank-bank di Amerika pun telah mulai berinvestasi  pada start-up yang bekerja di teknologi blockchain. Kemitraan bertujuan untuk bekerja menuju pengembangan prototip dan eksperimen dengan hasil yang baik kedepannya. Blockchain menawarkan berbagai manfaat bagi inefisiensi yang menimpa industri pasar modal. Blockchain dapat membuat smart contracts diaktifkan dengan enkripsi untuk transaksi, membuat catatan terdistribusi dengan baik. Ini akan membantu pengguna data mengolah data secara transaparan, realtime dan menciptakan penyelesaian, pemrosesan transaksi yang efisien.
Sementara para pemain lama bertahan selama bertahun-tahun, industri yang berubah dengan cepat telah memunculkan tantangan yang lebih besar. Kolaborasi bisa menjadi peluang yang memungkinkan untuk dilakukan kedepannya. Fintech membutuhkan organisasi pasar modal dan usaha baru untuk bergabung. Begitu juga sebaliknya dengan perusahaan yang bergerak pada industri pasar modal harus dapat melihat peluang ini untuk dapat mencapai target perusahaan. Ini akan menghidupkan kembali bisnis lama dan menciptakan bisnis baru di pasar. Teknologi baru, yang didukung oleh ekosistem dan didorong oleh inovasi, akan menghasilkan lingkungan yang baik dan dapat meningkatkan kolaborasi yang sangat memuaskan antara pelaku pasar baru dan tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H