Â
Hei, kamu tahu, Argentina punya Angel Di Maria, Tevez, Higuain, Mascherano, Aguerro, Rojo, Biglia, Zabaleta. Jika diadu soal banyak-banyakan pemain bintang, gak kalah ya dengan Barcelona.
Mari kita persempit. Di lini tengah Barca, ada Xavi-Iniesta-Busquet. Wah, kita bisa kok adu sama Mascherano-Banega-Biglia.
Btw, soal adu-adu pemain beken. Lawan Argentina kemarin, si Chile, kalah jumlah pemain beken loh. #Upsss
Kolektifitas.
Bisa jadi, ini isu paling mungkin untuk Argentina. Sama kayak Portugal, mereka andelin Cristiano Ronaldo. Bedanya, Ronaldo ditemani medioker. Tapi, Messi tidak.
Apakah lantas Barcelona mengandalkan Messi sepenuhnya? Tidak, Barca adalah tim yang sangat kolektif. Kebetulan mereka punya Messi, jadi makin garang. Setiap gol yang dibuat Messi, pasti ada andil dari teman-teman nya, meski anda boleh hitung itu minim. Pun misal Messi bisa leluasa gocek banyak pemain, itu juga karna teman-teman nya melakukan dummy run.
Apa beda Jerman dengan Chile? Secara kualitas pemain pasti beda jauh. Gaya main nya pun beda, karna dampak poin pertama. Persamaan nya, mereka membuat Messi tidak banyak berbuat sesuatu dengan bola. Sebisa mungkin, Messi jauh dari gawang. Jika Messi dapat bola, segera hadang dengan 2-3 orang, dan salah 1 dari orang tersebut harus melakukan kontak fisik.
Argentina, yang pemain nya punya kualitas mirip Barcelona, punya perbedaan mendasar dari Barca, mereka tidak punya kecerdikan untuk buka ruang agar Messi berkembang.
Salah Tata
Ini pelatih juga katrok sih. Dengan susunan pemain lini serang yang ganas, mestinya Tata tidak mengandalkan Messi seorang. Kalau saja dia buat pola yang lebih mengembangkan permainan Aguero atau Tevez, rasanya kerja Messi lebih ringan meski gelar topskor tidak diberikan padanya.