Mohon tunggu...
Travel Story

Karena Terus Memikirkannya

12 Desember 2016   20:30 Diperbarui: 20 Desember 2016   18:49 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin satu hal yang saya sesali adalah, bahwa saya di waktu lalu masih kurang sering memikirkan pendakian ke Rinjani dan Semeru ini. Jika saja dan andai saja, saya lebih intents memikirkannya, bisa jadi saya tidak perlu menunggu selama 18 Tahun lamanya. Mungkin dalam kurun waktu 10 Tahun, 5 Tahun atau lebih cepat lagi saya dapat mewujudkan mimpi saya.

Penyesalan saya yang kedua adalah, kenapa selama 18 Tahun Saya hanya memikirkan dua puncak gunung? Seharusnya saya memikirkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia dan tujuh puncak tertinggi di 7 benua.

Sahabat pendaki,,, jangan anggap remeh mimpimu, tetaplah bermimpi, tetap pikirkan tujuanmu. Saya mampu menggapai dua puncak gunung dalam sekali jalan saja hanya KARENA TERUS MEMIKIRKANNYA.Dan saya yakin anda sekalian mampu memikirkan tiga, empat, atau tujuh puncak sekaligus dan saya yakin anda semua mampu meraihnya lebih cepat waktunya dibandingkan waktu Saya yang 18 Tahun, suatu hari nanti hanya KARENA TERUS MEMIKIRKANNYA.

Keep thinking, keep dreaming.

Gunakan Hati Saat Mendaki.

Salam satu jiwa.

* * * *  *

Segala sesuatu dimulai dari mimpi.

Semoga jiwamu tercerahkan.

Tulisan ini juga Saya dedikasikan untuk teman- teman sejalur yang sangat luar biasa di jalur Rinjani. Hamzan, Fikri (Lombok), Rizal, Iteng (Pasuruan), Oka, Oki (Probolinggo), Eka, Pay, Satria (Salatiga), Bagus, Laura (Bogor), AKas, Fajar (Surakarta), Sableng, Nita, Kiki (Surabaya), Yuxand, Haddar (NTB).

*B4MS*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun