Pertengahan tahun 2016, saat itu mati lampu dan waktu mendekati tengah malam. Tetiba rumah mbak Rokha diketuk tetangga. Astaga, ada jenazah nenek tua yang belum dimandikan. Tidak ada satupun warga yang berani. Maka apa boleh buat, mbak Rokha pun berangkat !
She is not an angel
Sepintas tidak ada yang aneh dengan mbak Rokha. Wanita bersahaja ini adalah ibu rumah tangga sambil berdagang online. Namun background pendidikan di pondok pesantren membuatnya paham ilmu agama termasuk tata cara penyelenggaraan jenazah.
Memandikan si nenek tua menjadi pengalaman perdana mbak Rokha. Ia takut bukan main, namun dikalahkan oleh rasa iba. Maka mbak Rokha paksakan diri untuk mengurus jenazah si nenek malang. Ia mengajak ibu ibu komplek untuk sekedar menemani, memegang lilin, memotong kain kafan, menumbuk kapur barus dan lain lain. Bisa ditebak, yang ikutan hanya satu, itupun bolak balik ngajak pulang !Â
Adapun si nenek adalah orang baru di komplek dan ia tinggal seorang diri.Â
Menjelang subuh si nenek telah rapi dikafani, sementara keluarganya baru datang setelah matahari terbit.
Singkatnya, mengurus jenazah si nenek benar benar pengalaman yang tak terlupakan bagi mbak Rokha.
Didaulat pengurus masjid menangani jenazah wanita
Sejak saat itu ibu muda ini lumayan dikenal orang. Ia banyak diminta tolong warga dan pengurus masjid untuk menangani jenazah.
Sebab pihak masjid belum memiliki tim pemandi jenazah wanita. Alhasil masjid selalu kerepotan tiap ada ibu ibu yang meninggal. Dulu ada mak Upi, namun mamak Legend ini pulang kampung kangen cucu dan tidak pulang pulang...
Rukemta, grup emak emak gagah pemandi mayat