Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernikahan ala Putri Kami

19 Juli 2023   11:47 Diperbarui: 19 Juli 2023   12:18 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup Keroncong Wong 7 tengah beraksi (Foto : Bamset)

Anak gadis akhirnya mengakhiri masa lajangnya, ia dipersunting pemuda ganteng yang tinggal di Jakarta. Sesuai rencana yang mulai dipikirkan sejak bulan Febuari 2023 silam, kami tak bakal menggelar resepsi , tanpa dekorasi pengantin, tidak ada riasan pengantin serta bakal menghilangkan berbagai ritual selayaknya hajatan pengantin. Berikut catatannya untuk Indonesia.

Akhirnya tiba juga sang gadis, Eros Anarchi Putri Setyawan untuk memasuki dunia baru, yakni kehidupan berumah tangga selayaknya seperti gadis- gadis lainnya. Gadis yang biasa kami sapa dengan sebutan Eros, merencanakan pernikahannya sejak bulan November 2022, ada pun pemuda idamannya bernama Mohamad Ady Nugeraha. Kendati begitu, finalnya di bulan Febuari 2023.

Ia memilih lokasi ijab Kabul di Kayu Erum Resort Kota Salatiga, di mana, selain memiliki penginapan berbintang , halamannya juga rindang sarat pepohonan peneduh. " Jadi, konsepnya pernikahan out door. Jumlah undangan kita batasi maksimal 100 orang," jelasnya.

Lokasi berlangsungnya akad nikah (Foto : Bamset)
Lokasi berlangsungnya akad nikah (Foto : Bamset)

Dalih mengundang tamu undangan yang terbatas itu, tak lain untuk menjaga kekhusyukan dan kesakralan prosesi ijab. Bahkan, menjelang ijab Kabul, kursi hanya tersedia 50 unit. Artinya, undangan yang hadir belakangan ya harus berdiri. " Dresscode tamu undangan bebas, sedangkan mempelai laki- laki cukup pakai sarung , atasan menggunakan jas," kata Eros sembari menambahkan bapaknya disuruh mengenakan sarung serta atasan baju putih yang lengannya wajib digulung.

Rencananya, halaman Kayu Arum Resort tidak ada satu pun hiasan, begitu pun kursi mempelai seperti galibnya pengantin. Sebagai gantinya, tamu yang hadir, nantinya tak perlu antre menyalami mempelai, sebab, sepasang pengantin itu akan mendatangi tamu- tamunya satu persatu sembari menyalaminya.

" Begitu juga berbagai ritual seperti seperti mandi kembang, mencuci kaki, menginjak telur ditiadakan. Bahkan, panitia ikut kita tiadakan, semuanya biar berjalan natural," tuturnya serius.

Kendati menabrak beberapa ritual yang biasa dilakukan pengantin Jawa, namun, kami selaku orang tua mengamininya. Terus terang, dalam menghadapi anak milenial kami cenderung lebih berkompromi, tak memaksakan kehendak. Semua persyaratan yang diajukan, kami setujui tanpa ada revisi sedikit pun.

Grup Keroncong Wong 7 tengah beraksi (Foto : Bamset)
Grup Keroncong Wong 7 tengah beraksi (Foto : Bamset)

Berlangsung Lancar

Sampai akhirnya, sehari H-1, kerabat dan sahabat Eros mulai berdatangan ke Kota Salatiga. Ada yang datang dari Bali, Bandung, Jakarta bahkan Berau, Kalimantan Timur ikutan menyempatkan datang. Yang paling bikin heboh, rombongan satu kerjaan semasa dinas di Jogja, hampir 40 personil tiba secara bergantian.

Khusus sahabatnya yang merupakan rekan satu pekerjaan ini, sebenarnya yang masih bertugas di Jogja tinggal 1 orang, yang lainnya sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Sembari menggelar reuni, mereka sepakat membentuk panitia non formal (kami sebut non formal karena sesungguhnya tidak ada panitia yang sesungguhnya).

Mengantar sang gadis ke dunianya yang baru (Foto: Bamset)
Mengantar sang gadis ke dunianya yang baru (Foto: Bamset)

Dengan pertimbangan ogah menyusahkan tamu yang akan diundang, maka, akad nikad bakal digelar sore hari, Pk 15.30. Sebab, bila berlangsung pagi hari, undangan (khususnya ibu- ibu) pasti Subuh harus bersusah payah berdandan, menyiapkan pakaian pesta serta plus tetek bengeknya. " Kita seminimal mungkin jangan bikin orang lain repot," tukasnya.

Begitu pun di rumah, kebetulan kami tinggal di kompleks Perumahan, kecuali pengajian yang digelar seminggu sebelumnya, kami tak memasang atribut pernikahan apa pun. Semua prosesi kami fokuskan ke Kayu Arum Resort yang berjarak sekitar 6 kilo meter.

Sampai hari H tiba, sejak Pk 15.00 saya selaku wali nikah, diminta menjalankan semua skenario. Memakai sarung, berbaju lengan panjang putih yang digulung dan berpeci (sebenarnya ga betah, karena tiap hari biasa mengenakan celana pendek plus baju barong). Sedangkan emaknya, berdandan biasa, tentunya berkebaya dong.

Sah ! (Foto : Bamset)
Sah ! (Foto : Bamset)

Giliran calon pengantin berada di ruang ganti, Masya Alloh...gadis cantik tersebut hanya memanfaatkan riasan tipis (cenderung natural), mengenakan kebaya buatan ibunya dan  jarik batik juga jahitan sang ibu. Ia memasang kerudung ala none Betawi. " Ga perlu hiasan pengantin yang membuat tamu pangling, wong Eros sudah cantik," ujarnya kepedean.

Sesuai rencana, pada jam D, dengan iringan musik keroncong dari Grup Wong 7, saya menggandengnya menuju lokasi ijab Kabul. Sementara sekitar 100 undangan , 50 orang duduk dan sisanya berdiri telah menunggu di halaman. Beruntung, cuaca sangat bersahabat, sehingga yang hadir merasa nyaman.

Pamer buku nikah (Foto: Bamset)
Pamer buku nikah (Foto: Bamset)

Setelah penghulu membuka prosesi dan tauziah nikah, saya selaku wali nikah mengambil alihnya. " Bismillahrrahmanirrahim, ananda Mohamad Ady Nugeraha bin (alm) bapak Wizman RZ saya nikahkan dan saya kawinkan dengan putri saya Eros Anarchi Putri Setyawan degan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas dibayar tunai," ucap saya dalam satu tarikan nafas.

Ady, sebuatan Mohamad Ady Nugeraha yang tangannya masih saya jabat erat, spontan menjawab " Saya terima nikahnya dan kawinnya Eros Anarchi Putri Setyawan binti Bambang Setyawan untuk saya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," tegasnya masih ikut- ikutan mertuanya dengan satu tarikan nafas.

Usai ijab Kabul yang berjalan lancar, giliran panitia non formal berulah, kebetulan dua diantaranya menjadi MC, mereka meminta saya untuk menyampaikan sambutan. Hasilnya, seperti biasa pada 5 menit pertama fasih berpidato di depan undangan, selebihnya ya ngelantur ngalor ngidul.

Pendekarnya diminta pidato beri sambutan (Foto: Bamset)
Pendekarnya diminta pidato beri sambutan (Foto: Bamset)

Usai saya menyempaikan sambutan, harusnya para tamu bisa langsung menyantap makanan yang tersaji, baik di halaman mau pun di resto. Tetapi, prakteknya, para undangan berebut berfoto. Hampir satu jam lebih mempelai meladeni penggemarnya, akhirnya jelang menemui tamu- tamunya, ia lemes menahan lapar.

Dengan diiringi musik keroncong Wong 7 yang memang terkenal di Kota Salatiga, kami berupaya berbincang dengan tamu- tamu undangan yang mayoritas merupakan sahabat dan kerabat. Tepat kumandang adzan maghrib, seluruh prosesi pernikahan ditutup. Efektif semuanya berjalan sekitar 3 jam, ternyata capenya bukan main. Terus, kalo hajatan hingga 3 hari 3 malam, lelahnya seperti apa ya ? .

Samawa permanen ya ...(Foto : Bamset)
Samawa permanen ya ...(Foto : Bamset)

Alhamdulillah, apa yang kami rencanakan berjalan lancar. Memang, dengan pernikahan yang serba minimalis dan mendobrak tradisi ini dianggap tidak populis. Namun, kami sangat menikmatinya kendati diprotes ratusan rekan, sahabat mau pun kerabat karena merasa tak diundang. Untuk itu, kami mohon maaf, bukan berarti melupakan mereka semua, tapi kami menjaga kesakralan ijab kabul agar berlangsung khidmat. Faktanya berjalan sangat lancar.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun