Lho, ada apa dengan punggungnya?
"Dulu terbakar, sampai sekarang harus sering kontrol ke RSUD Kota Salatiga," jelasnya.
Eks luka bakar di punggung mbah Mardi (foto: dok pri)
Ternyata, sekitar dua tahun yang lalu, saat mbah Mardi merasakan suhu dingin, ia sengaja menghangatkan tubuhnya dengan memanfaatkan kayu bakar. Di mana, setelah api unggun menyala, tubuhnya membelakangi nyala api.
Tanpa disadari, jaket yang dikenakan berbahan nylon dan tersambar api. Akibatnya fatal, bagian punggungnya membusuk.
" Tiap hari rasanya panas campur gatal, kalau obat dari dokter habis biasanya saya olesi minyak gosok untuk meredakan sakitnya. Agak mendingan setelah diolesi minyak gosok," kata mbah Mardi sembari memperlihatkan punggungnya yang sepertinya tumbuh keloid.
Tungku sederhana untuk memasak mbah Mardi (foto: dok pri)
Melihat kondisinya yang lumayan menyedihkan ini, Bamset segera meminta agar relawan dari Relintas memasukkan nama mbah Mardi sebagai sasaran berbagi sembagi.
Selanjutnya, ia juga mengirim seksi bedah rumah untuk menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan. Sebab, berdasarkan keterangan kakek duafa tersebut, usai Idul Adha 1440 H, lahan yang ditempatinya akan tergusur.
Begini rumah mbah Mardi yang akan tergusur (foto: dok pri)
"Untuk mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari pemerintah sangat tak mungkin, karena mbah Mardi kurang memenuhi persyaratan (tak mempunyai lahan sendiri). Untuk itu, kami dari Relintas akan mengambil alihnya. Rumah beliau wajib dibedah," jelas Bamset seraya menambahkan paling cepat agenda bisa direalisasi bulan depan. (*)
Lihat Sosbud Selengkapnya