Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ngenesnya Duda Duafa di Pelosok Desa Cukilan

26 Juli 2019   15:10 Diperbarui: 26 Juli 2019   20:00 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tungku sederhana untuk memasak mbah Mardi (foto: dok pri)

Menurut mbah Mardi, sebelum memutuskan mengadu peruntungannya ke Lampung, ia sempat menikahi perempuan bernama Rukmini akibat dijodohkan.

Sayang, perkawinannya kandas karena dirinya merasa tidak bisa mencintai istrinya. Hingga akhirnya, dia kembali menikah dengan Martini, lagi-lagi pernikahan itu buyar tanpa anak.

Selepas dari pelukan Martini, mbah Mardi akhirnya menikah untuk ketiga kalinya. Perempuan yang disuntingnya bernama Sumiyati, belakangan juga tak dikaruniai anak.

Entah karena bosan dengan kemelaratan, saat usia mbah Mardi mulai uzur, istrinya mendadak pergi dan tak pernah kembali.

"Pergi ke mana juga tidak tahu, mungkin sudah dimakan demit," kata mbah Mardi dalam bahasa Jawa.

Lelaki sepuh nan tangguh ternyata sempat kawin tiga kali (foto: dok pri)
Lelaki sepuh nan tangguh ternyata sempat kawin tiga kali (foto: dok pri)
Wajib Dibedah
Hidup sendirian, ditambah sulitnya mencari nafkah di Lampung, akhirnya mbah Mardi memilih pulang ke kampung halamannya. Terhitung, sudah 6 tahun dirinya hidup di desa Cukilan, tentunya dengan cara berpindah- pindah.

Hingga 2 tahun terakhir, ia menempati rumahnya yang sampai sekarang dihuninya.

"Yang penting bisa untuk beristirahat," jelasnya.

Menurut mbah Mardi, kendati tinggal di kampung halaman, namun karena faktor usia ditambah tanpa memiliki pekerjaan tetap memang cukup menyulitkan.

Namun, ia percaya banyak orang baik yang bakal membantunya. Sebab, kebutuhan paling pokok untuk dirinya hanya sebatas makan keseharian.

Sedangkan kebutuhan uang hanya dipergunakan untuk membeli lauk dan sekali tempo guna memeriksakan punggungnya yang terasa gatal sangat menyengat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun