Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Akhirnya Rumah Kandang Janda Renta Diperbaiki Warga

12 Mei 2019   16:31 Diperbarui: 12 Mei 2019   17:20 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga mulai membongkar kandang ayam yang ditempati Jumiah (foto: dok pri)

Berkaitan erat dengan bedah rumah yang dilakukan warga terhadap kandang ayam yang ditinggali Jumiah, Relintas mengaku sangat mengapresiasinya. Selain kesigapan, juga hal tersebut membuktikan adanya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan duafa di sekitarnya. " Kita tahu, sifat gotong royong itu belakangan mulai menipis," ujar Bamset.

Terkait hal itu, Bamset dan Relintas berharap desa- desa lainnya tidak mengabaikan duafa- duafa renta di lingkungannya. Sebab, bila warga ikut peduli, maka tugas Relintas semakin ringan. " Begitu pun dengan dokumen kependudukan, kiranya pihak pamong desa bisa bersikap aktif membantu kepengurusannya," jelasnya.

Menurut Bamset, dokumen kependudukan sangat penting bagi seorang duafa. Sebab, dengan adanya e KTP, KK dan BPJS, berbagai bantuan pemerintah bisa menjangkaunya. Celakanya, berdasarkan temuannya di lapangan, cukup banyak duafa yang tak mengantongi dokumen kependudukan. " Jadi, kalau angka kemiskinan nasional mencapai 9,66 persen, rasanya saya koq meragukan," tuturnya.

Dugaan Bamset, angka 9,66 persen itu didata melalui dokumen kependudukan yang filenya adanya di instansi pemerintah. Artinya, orang- orang yang tidak ber KTP mau pun ber KK, tak pernah masuk dalam catatan 9,66 persen tersebut. " Sebaiknya, peran pamong desa setempat untuk sosialisasi pentingnya dokumen kependudukan lebih diintensifkan agar para duafa mendapatkan hak- haknya," himbau Bamset. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun