Padahal, tutur Siti, berdasarkan cerita yang didapatnya, nestapa Ana sendiri merupakan buah perbuatan sang ayah. Di mana, ketika Ana tengah berada dalam kendungan ibunya, Mus yang berdagang mi ayam, membanting seekor ayam sehingga mengakibatkan ayam tersebut tidak dapat berjalan. " Entah ini ada hubungannya atau tidak, yang pasti setelah Ana lahir kondisinya seperti itu," jelasnya.
Paska kepergian Mus, almarhumah Sri Puji Astuti merawat sendirian anak tunggalnya. Sembari bekerja di perusahaan tekstil di Kota Salatiga, ia berupaya mengasuh Ana yang memiliki banyak kekurangan.Â
Hingga akhirnya, di tahun 2010 perempuan tangguh itu mengalami serangan stroke yang mengakibatkan dirinya harus beristirahat dari pekerjaannya.
Kendati dalam kondisi sakit cukup lama, namun Sri Puji Astuti tetap berupaya merawat putrinya. Sayang, di tahun 2016 lalu, ia dipanggil Allah sehingga Ana menjadi anak sebatangkara. "Karena banyak saudara kandung bulik (tante) Sri Puji Astuti yang masih hidup, akhirnya mereka menyerahkan perawatan Ana pada diri saya," ungkap Siti.
Hal itu terjadi karena mulut Ana kerap terkunci saat mengunyah, untuk membuka kunciannya, bagian belakang dagu kanan kiri harus ditepuk agak keras. Memang sungguh memperihatinkan nasip gadis ini, dua tangannya sama sekali tak berfungsi.Â
"Untuk makan, dia menggunakan kaki kirinya. Sebenarnya kaki kanan juga bisa , hanya faktor kebiasaan saja ia lebih nyaman dengan kaki kiri," kata Siti.
Makanan bagi Ana sendiri tidak boleh sembarangan, sebab, makanan agak keras sedikit mulutnya bakal terkunci. Terkait hal tersebut, Siti kerap memberinya roti basah yang mudah dikunyah. Demikian pula dengan nasi, Ana selalu meminta lauk yang berkuah. " Terkadang dia minta mi instan rebus dengan menggunakan bahasa isyaratnya," ungkap Siti.
Mendapatkan berbagai penjelasan itu, saya menyodorkan opsi agar Ana bisa dirawat di Panti Asuhan Tuna Grahita. Sayang, Siti belum bisa menjawabnya. Menurutnya, amanah para kerabat menyuruhnya untuk mengasuh Ana, bila ada tawaran lain, maka yang berhak memutuskan adalah kerabatnya.Â
Itulah sedikit gambaran tentang gadis bernama Ana Krisna, gadis yang malang. Di tengah segala keterbatasannya, ia masih sering meminta pada Siti untuk mengantarnya ke makam ibunya.