"Sangat terima kasih , saya tidak pernah membayangkan rumah ini aka nada yang memperbaiki," ungkapnya saat saya berpamitan.
Namun, untuk bedah rumah, sepertinya terkendala lahan kepemilikan. Sebab, tanah yang ditempatinya bukan hak miliknya alias hanya numpang. Padahal, birokrasi pemerintahan harus memberikan syarat mutlak rumah berada di atas lahan sendiri.
Temuan ini, oleh beberapa relawan Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang direspon positif.
Dalam komunikasi kami, dipastikan usai hari Raya Idhul Fitri bulan depan, rumah mbah Kasrun akan dibedah. Minimal, rumah itu menjadi layak huni.
Mohon doanya, hajat kami lancar adanya. Taka da tujuan lain, kami hanya ingin memanusiakan manusia. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H