Dalam membuat kursi, Iwan yang tak pelit berbagi ilmu menuturkan, yang pertama membuat lobang-lobang pada ban. Gunanya untuk membenamkan rangka kayu agar kuat, selanjutnya permukaan ban diberi pengaman menggunakan potongan ban bekas juga. Setelah kerangka jadi, tinggal dilapis busa dan selanjutnya tinggal dibalut oscar sesuai pesanan. Agar semain cantik, bagian bawahnya diberi kaki stainless yang menjamin kekuatannya.
Untuk memasarkan mebel produksinya, Iwan selain menggunakan jaringan pertemanan, ia juga aktif memajang dagangannya di sosial media. Hasilnya? Permintaan pesanan mengalir dari Kota Semarang, Jakarta hingga Surabaya. "Nilai plus dari mebel ini, pemiliknya merasa bangga karena bahan bakunya limbah," ujarnya.
Hal lain, dengan ikut tergabungnya di UMKM FEDEP, lanjut Iwan, dirinya ingin memberikan pelatihan terhadap anak-anak muda yang sibuk mencari pekerjaan. Diharapkan, setelah memperoleh pelatihan, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. "Tolong mohon dukungannya agar aktivitas ini bisa lebih bermanfaat bagi generasi putus sekolah," jelasnya saat mengakhiri perbincangan.
Begitulah sedikit catatan tentang Iwan dengan mebel berbahan baku ban mobil bekas yang telah ditekuninya selama setahun terakhir ini. Di mana, selain faktor komersial, ia juga memendam keinginan untuk menularkan ilmunya bagi orang lain yang membutuhkan. Salut untuk Iwan yang mempunyai kepedulian terhadap generasi muda. Lanjutkan inovasi serta kreatifitas, jangan mau tergilas jaman hanya karena miskin ide. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H