Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memoles Ban Bekas Menjadi Mebel Berkelas

19 Oktober 2017   16:02 Diperbarui: 20 Oktober 2017   07:52 7538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam membuat kursi, Iwan yang tak pelit berbagi ilmu menuturkan, yang pertama membuat lobang-lobang pada ban. Gunanya untuk membenamkan rangka kayu agar kuat, selanjutnya permukaan ban diberi pengaman menggunakan potongan ban bekas juga. Setelah kerangka jadi, tinggal dilapis busa dan selanjutnya tinggal dibalut oscar sesuai pesanan. Agar semain cantik, bagian bawahnya diberi kaki stainless yang menjamin kekuatannya.

Begini bentuk mejanya (foto: dok pri)
Begini bentuk mejanya (foto: dok pri)
Menurut Iwan, dalam satu tahun terakhir ini, omzet penjualan mebel yang berbahan baku ban mobil bekas sudah memperlihatkan prospek yang bagus. Sebab, bila dihitung, rata- rata perbulan mencapai 15 set kursi, baik teras mau pun tamu. Semisal dipukul rata 1 set seharga Rp 1 juta, setelah dipotong bahan baku, maka keuntungannya cukup menggiurkan.

Untuk memasarkan mebel produksinya, Iwan selain menggunakan jaringan pertemanan, ia juga aktif memajang dagangannya di sosial media. Hasilnya? Permintaan pesanan mengalir dari Kota Semarang, Jakarta hingga Surabaya. "Nilai plus dari mebel ini, pemiliknya merasa bangga karena bahan bakunya limbah," ujarnya.

Meja kursi yang siap diboyong pembeli (foto: dok pri)
Meja kursi yang siap diboyong pembeli (foto: dok pri)
Satu- satunya keinginan Iwan yang belum terealisasi, ia ingin mebelnya masuk ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang di Kota Salatiga berada di bawah binaan Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP). "Siapa tahu mebel ini nantinya bisa menjadi ikon UMKM Kota Salatiga," ungkapnya.

Hal lain, dengan ikut tergabungnya di UMKM FEDEP, lanjut Iwan, dirinya ingin memberikan pelatihan terhadap anak-anak muda yang sibuk mencari pekerjaan. Diharapkan, setelah memperoleh pelatihan, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. "Tolong mohon dukungannya agar aktivitas ini bisa lebih bermanfaat bagi generasi putus sekolah," jelasnya saat mengakhiri perbincangan.

Begitulah sedikit catatan tentang Iwan dengan mebel berbahan baku ban mobil bekas yang telah ditekuninya selama setahun terakhir ini. Di mana, selain faktor komersial, ia juga memendam keinginan untuk menularkan ilmunya bagi orang lain yang membutuhkan. Salut untuk Iwan yang mempunyai kepedulian terhadap generasi muda. Lanjutkan inovasi serta kreatifitas, jangan mau tergilas jaman hanya karena miskin ide. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun