Seperti galibnya seorang Kompasianer yang lebih getol menjalankan jurnalisme warga (citizen journalism), juga kerap menuai protes. Masyarakat membandingkan dengan pemberitaan media umum, salah satunya adalah reportase tentang sejarah prostitusi di Kota Salatiga. Banyak warga yang mempertanyakan data yang saya tulis, celakanya orang- orang yang komplain setelah saya pelajari profilnya adalah anak muda kelahiran 70 an dan bukan penduduk asli. Menanggapi beragam protes tersebut, saya malas terpancing. Saya minta mereka menyodorkan sumber serta data, ketika mereka kelimpungan ya saya abaikan.
Salah seorang rekan Kompasianer pernah menanyakan melalui inbok, bagaimana cara menjadikan artikel nangkring di Tren Google. Terkait hal tersebut, artikel ini merupakan jawabannya. Bergabunglah dengan group facebook di kota anda, bila tulisan anda berkualitas, percayalah bakal menuai banyak kunjungan dan otomatis menggiring artikel ke Tren Google. Demikian catatan ringan tentang upaya membangun aura postif Kompasiana di masyarakat. Mau ngikut silahkan, tidak pun tak masalah. Yang pasti, saya akan menjaga sekaligus merawat marwah Kompasiana sampai ajalnya kelak. Salam Kompasiana ! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H