Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sehari Membututi PAY Boyolali "Berburu" Dhuafa

5 Maret 2017   20:28 Diperbarui: 5 Maret 2017   20:41 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini kondisi salah satu rumah target (foto: dok pri)

Salah satu anak yatim menerima bantuan (foto: dok pri)
Salah satu anak yatim menerima bantuan (foto: dok pri)
PAYB sendiri, sebenarnya merupakan komunitas anak- anak muda di Kabupaten Boyolali yang memiliki kepedulian tinggi terhadap para dhuafa. Dibentuk bulan Oktober tahun 2014, berawal dari sekedar diskusi ngalor ngidul. Melalui pengamatan mereka, ternyata banyak ditemukan orang- orang “teraniaya” di pedesaan. Terkait hal tersebut, didirikanlah PAYB.

Menurut Jacky, PAYB hanya mendapatkan  dana dari relawannya. Mereka mengharamkan menerima bantuan dana pihak lain, kalau pun ada yang mau memberikan bantuan, ya tentunya harus menjadi relawan terlebih dulu. Maka, tak heran jumlah relawan yang tergabung di PAYB naik turun. “ Kami juga belum pernah mengedarkan proposal apa pun. Segala kegiatan kami, ya kami biayai sendiri,” terang Jacky yang biasa disapa bang Jack.

Itulah sedikit catatan tentang sepak terjang PAYB , kelompok anak muda yang masih mempunyai nurani membantu sesamanya. Mereka sangat sadar, luasnya wilayah kabupaten Boyolali, membuat para kaum dhuafa kerap terabaikan. Untuk itu, mereka berupaya sedikit berbagi agar mampu memberikan sepercik air saat kaum dhuafa dahaga. Apa pun yang telah dilakukan PAYB, saya semakin memahami, ternyata di desa- desa pinggiran, teramat banyak dhuafa yang mengalami nasip sangat menyedihkan.

Berdasarkan data yang ada, PAYB ternyata juga memiliki daftar anak- anak yatim yang harus ditanggung keperluan sekolahnya. Kendati pemerintah sudah menggratiskan biaya pendidikan bulanan, namun, kebutuhan pendidikan tidak sebatas iuran komite sekolah saja. Ada berbagai biaya lain yang timbul dan wajib dibayar. Begitu pun dengan kaum dhuafa yang rumahnya nyaris ambruk, mereka juga mempunyai agenda khusus melakukan bedah rumah. Di mata orang yang normal, pastinya langkah relawan PAYB layak diapresiasi. Salam kemanusiaan ! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun