Seusai kirap sendiri, masing- masing kelompok kesenian langsung menggelar aksi di depan Kelenteng Hok Tek Bio. Mereka diberikan waktu masing- masing 15 menit untuk beraksi, celakanya, cuaca yang sebelumnya terlihat ramah, mendadak menggelontorkan hujan. Akibatnya, ribuan penonton kocar kacir meski tak sedikit yang tetap bertahan. Padahal, puncak acara baru dimulai.Beruntung, hujan cuma jatuh sekitar 30 menit.
Itulah sepenggal catatan mengenai acara budaya sekaligus keagamaan ruwat bumi yang digawangi pengurus Kelenteng Hok Tek Bio Kota Salatiga, apa pun bentuk ritualnya, yang jelas tujuannya positif. Sebab, selain untuk kedamaian negeri, juga merawat dan menjaga suatu tradisi yang bila diabaikan bakal tergilas oleh jaman. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H