Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salatiga Akan Masuk MURI

4 Oktober 2016   15:39 Diperbarui: 4 Oktober 2016   15:45 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Tamansari di pusat kota Salatiga (foto: dok pri)

Setelah sebelumnya masuk menjadi kota paling toleran di pulau Jawa versi Setara Institute, Kota Salatiga kemungkinan akan tercatat di Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai daerah yang memiliki Pj Walikota tersingkat sehingga dalam tempo tiga bulan harus dilantik dua pejabat yang sama.

Usai berakhirnya jabatan Walikota Yulianto dan Wakil Walikota M. Haris bulan Juli lalu, akhirnya tanggal 14 Juli 2016 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik Agus Rudianto yang sebelumnya merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Salatiga menjadi Pj Walikota. Seperti galibnya pelantikan seorang pejabat, ia juga mengucapkan sumpah untuk memimpin kota kecil ini dengan segala kearifannya.

Yulianto dan M. Haris yang dikenal dengan sebutan Yaris, pada tahun 2011 memenangkan Pilkada Kota Salatiga setelah mengalahkan tiga kompetitor. Usai menuntuntaskan jabatannya selama lima tahun, Yaris kembali ingin bertarung di pesta demokrasi tahun 2017 mendatang. Diusung PKS, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Nasdem , Partai Gerindra serta  PAN, keduanya merasa optimis memenangkan Pilkada.

Berjibunnya partai yang menjadi pendukung pasangan Yaris, tak pelak membuat PDI Perjuangan selaku pemilik kursi terbesar di legislatif terpaksa harus mencari figur  yang dianggap layak untuk diusung sebagai calon walikota Salatiga. Kendati awalnya partai berlambang kepala banteng sempat menggelar penjaringan bakal calon, namun, keputusan akhir tetap saja berada di tangan DPP yang rupanya melirik sang Pj Walikota, yakni Agus Rudianto.

Lantas bagaimana dengan sikap Agus Rudianto yang biasa disapa Rudi atas rencana DPP PDI Perjuangan yang akan memilihnya sebagai calon walikota ? Beberapa hari usai pelantikannya sebagai PJ Walikota, pria berkumis tebal tersebut menyatakan tidak tertarik mengikuti Pilkada melawan mantan bosnya. Sepertinya ia akan fokus menjalankan tugas- tugasnya selaku Pj Walikota Salatiga.

Rudi yang seumur- umur berkutat di birokrasi, rupanya tak keukeuh dalam memegang  ucapannya.Sebab, saat bisik- bisik menyebut bahwa nama Agus Rudianto akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan, mendadak syahwat berpolitik yang ada pada dirinya langsung bergejolak. Mengabaikan masa dinas aktifnya sebagai PNS yang masih tersisa dua tahun, pertengahan bulan September yang lalu dirinya mengajukan pengunduran diri dan tanggal 22 September 2016 dalam apel luar biasa di halaman Balaikota Salatiga, ia berpamitan secara resmi.

Dua pasangan calon Walikota Salatiga (foto: dok pri)
Dua pasangan calon Walikota Salatiga (foto: dok pri)
Kembali Ditunjuk Plt Walikota

Langkah yang ditempuh oleh Rudi, bukanlah sesuatu yang diharamkan. Jangankan Rudi yang dua tahun lagi memasuki pensiun, anak- anak muda yang kariernya masih terbentang luas pun kerap tergoda oleh riuhnya dunia politik praktis. Salah satunya adalah Agus Harimurti Yudhoyono yang akan bertarung di DKI Jakarta. Demikian pula dengan Rudi, bergejolaknya syahwat politiknya adalah sah adanya.

Dipasangkan dengan Dance Ishak Pailit seorang anggota DPRD Kota Salatiga dari PDI Perjuangan, Rudi merasa optimis mampu memenangkan pertarungan Pilkada melawan pasangan Yaris. Mungkin dirinya merasa investasi sosial yang sudah dibenamkan di kota ini telah mencapai katagori lumayan banyak, sehingga bisa menjadi modal guna menduduki kursi orang nomor satu. Terlebih lagi, partai yang mendukungnya dikenal mempunyai kader yang militan.

Paska mundurnya Rudi dari jabatan Pj Walikota, tak pelak, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera menunjuk Drs Achmad Rofai, untuk dijadikan Plt Walikota Salatiga agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan. Achmad sendiri merupakan pejabat di pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang kebetulan merupakan warga kota ini.  Nantinya, ia bakal dilantik sebagai Pj Walikota.

Inilah yang menarik di kota Salatiga, dalam tempo tiga bulan, kepemimpinan orang nomor satu berganti tiga kali. Bukan hal yang mustahil bila nantinya MURI yang diprakarsai Jaya Suprana nantinya bakal melakukan penelitian dan menobatkan menjadi pemegang rekor di Indonesia sebagai kota yang berganti Walikota berulangkali dalam tempo paling singkat.

Lantas, bagaimana peluang Rudi- Dance dan Yulianto- Haris dalam Pilkada yang akan digelar bulan Febuari 2017 mendatang ? Agak susah menebaknya. Yang jelas, dua pasangan calon yang sebelumnya jarang terlihat berbaur dengan masyarakat akar rumput, belakangan aktif tebar pesona. Apa pun kegiatan warga, bila para calon diundang, bisa dipastikan akan datang, tentunya sembari memberikan sekedar bingkisan. Itulah politik, selalu sulit ditebak hasilnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun