Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada DKI Jakarta Bukti Kegagalan Partai

29 September 2016   17:45 Diperbarui: 29 September 2016   17:55 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga pasangan cagub DKI Jakarta (foto: dok kompas.com)

Yang terakhir adalah Sylviana Murni, mantan None Jakarta yang lahir di Jakarta tanggal 11 Oktober 1958 ini adalah birokrat sejati. Gelar di depan dan di belakang namanya berderet, mulai Prof.Dr dan SH.M.Si. Pernah menjadi Walikota Jakarta Pusat, terakhir jabatannya adalah Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Harusnya, tahun depan dirinya sudah menikmati masa pensiunnya dengan tenang. Namun, seperti Anies, entah kenapa ia juga tergerak hatinya dicalonkan di posisi calon wakil gubernur.

Nah, dari empat figur yang jelas- jelas bukan kader partai ini, nantinya bila sudah terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta, maka partai pengusungnya akan kebingungan dalam memberikan klaim. Misalnya saja Ahok, bu Ketua Umum PDI Perjuangan selalu menekankan bahwa sosok yang jadi pimpinan daerah adalah petugas partainya. Pertanyaannya, bagaimana dengan Ahok ? Apa mungkin dirinya merupakan petugas empat partai ?

Para pentolan partai sah- sah saja berdalih dengan berbagai argumentasi, namun, fakta memperlihatkan bahwa mereka tak memiliki nyali mengusung kadernya sendiri. Dengan kata lain, “pabrik” politisi hanya mampu mencetak pemain politik yang gamang berkutat di birokrasi. Anehnya, kendati kader- kader yang sebelumnya mengikuti ritual penjaringan bakal calon kepala daerah, bak kerbau dicucuk hidungnya, cuma bisa mengamini keputusan bosnya. Itulah politik, selalu susah ditebak.Kegagalan berjamaah pun ya sah adanya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun