Menyandang predikat sebagai taruna, AHY bukanlah taruna ecek- ecek, tahun 1999 ia terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer. Tahun 2000 dirinya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa, penghargaan impian seluruh taruna. Padahal, saat itu, ayahnya belum menjabat Presiden RI.
Lulus dari Akmil, AHY bergabung di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan bertugas ke Aceh. Berikutnya berbagai tugas operasi dilakoninya dengan mulus hingga mengantarkannya sebagai Komandan Batalyon Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning , Kodam Jaya dan menyandang pangkat melati satu
Karier cemerlang AHY akan berakhir bila Panglima TNI mengabulkan permohonan pengunduran dirinya karena akan mencalonkan diri sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta. Banyak spekulasi yang bakal terjadi atas dirinya, bisa saja Panglima tak menyetujui permohonannya dan berimplikasi pada tersendatnya karier di masa mendatang atau permohonan dikabulkan selanjutnya terjun ke politik praktis mengikuti jejak adiknya. Mampukah Poros Cikeas mengantarnya ke kursi empuk DKI 1 ? Kita lihat perkembangannya. Salam Jarkoni. (*)
Diolah dari : presiden-perwira-tni-polri-jangan-bercita-cita-jadi-gubernur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H