Buah tempayang atau fismiana affinis yang berwarna cokelat tua sebesar biji (kentos) salak pondoh, ternyata merupakan herbal yang multikhasiat. Selain mampu melibas batuk akut, panas dalam, sariawan, radang tenggorokan, juga meredakan ambeyen.
Keberadaan buah tempayang yang oleh orang kebanyakan disebut bunga tempayang ini, saya ketahui Rabu (21/9) lalu. Di mana, akibat didera batuk yang hampir satu bulan tak kunjung sembuh, akhirnya, Selasa (20/9) malam, untuk ketiga kalinya saya memeriksakan diri ke dokter. Sebelumnya, berdasarkan hasil tes laboratorium di Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Kota Salatiga, saya dinyatakan bersih dari bakteri tuberculosis.
Nah, saat menunggu antrean pemeriksaan dokter, saya berbincang dengan calon pasien lain bernama Ibu Ratna, usianya sekitar 65 tahun. Beliau akan periksa karena mengalami gejala vertigo. Dalam obrolan ngalor-ngidul tersebut, ia menanyakan batuk yang saya derita. “Tidak usah minta obat kimia, Mas. Coba saja dibeliin bunga tempayang di warung jamu atau toko penjual rempah,” katanya.
“Biarkan sampai dingin, nantinya bunga tempayang akan mengembang besar. Setelah dingin langsung diminum saja, kalau telaten minum sehari dua kali biasanya batuk akan sembuh,” tutur Ibu Ratna serius.
Menurutnya, buah tempayang selalu tersedia di rumah tabib Tionghoa karena kegunaannya yang beragam. Meski begitu, beliau menyarankan untuk mencarinya di rumah jamu maupun toko penjual bahan jamu. “Harganya murah, Mas. Paling 10 biji tak sampai Rp 5.000,00” tuturnya.
Karena saya menghargai dan menghormati beliau sebagai orang sepuh, saya pun membatalkan periksa. Pasalnya, selain sudah dua kali memeriksakan diri ke dokter, hampir empat botol obat telah saya habiskan namun batuk tersebut masih betah bertahan. Sayang, malam itu saya mencari ke warung jamu maupun toko penjual rempah tidak ada yang buka sehingga saya putuskan esok harinya.
Rabu paginya saya langsung ke pasar Kota Salatiga membeli buah tempayang, gula batu, dan biji selasih. Total harganya Rp 12.000,00, gula batu Rp 7.000,00 buah tempayang Rp 3.000,00 dan biji telasih Rp 2.000,00. Untuk buah tempayangnya dapat 7 biji yang bisa dibuat ramuan 7 kali.
Sesuai instruksi Ibu Ratna, sepotong gula batu, setengah sendok biji telasih dan sebiji buah tempayang saya masukkan ke gelas. Usai menjerang air, langsung saya penuhi gelasnya. Secara perlahan, warna air berubah menjadi cokelat mirip teh. Satu jam kemudian, biji tempayang sudah mengembang nyaris memenuhi ruangan gelas.