Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengubah Drum Bekas Jadi Mebel Berkelas

12 September 2016   16:55 Diperbarui: 13 September 2016   14:47 4157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drum bekas bahan baku utama mebel buatan Dwi (foto: dok pri)

“Untuk mensiasatinya, sekarang ini begitu pesanan masuk, kami minta DP sebesar 50 persen dulu. Partai besar mau pun kecil, kami tetap meminta calon konsumen membayar uang muka baru kami kerjakan,” kata Dwi yang diamini Jasri.

Mencoba kekuatan kursi Real Madrid (foto: dok pri)
Mencoba kekuatan kursi Real Madrid (foto: dok pri)
Menjawab mengenai rentang harga yang dipatok, menurut Dwi, pihaknya tidak memasang label yang menggerogoti dompet. Untuk satu set kursi teras, yang terdiri dua kursi dan satu meja, dilepasnya seharga Rp 900.000. Bila tambah dua kursi sehingga bisa ditaruh di ruang tamu, hanya Rp 1.350.000. Sedangkan buffet dipatok Rp 1.850.000 dan dua buah sofa berikut meja dilabeli harga Rp 2.000.000.

Itulah sedikit cerita dari Kota Salatiga, di mana kreativitas maupun inovasi warganya tak pernah mengenal kosa kata berhenti. Kendati permodalan tetap jadi kendala, namun, bukan berarti produksi otomatis berhenti. Beragam mebel produksi duet Dwi dan Jasri, sekarang banyak yang mengisi lobi hotel, kantor mau pun rumah-rumah pribadi. Tak adanya yang menyangka, drum-drum bekas tersebut ternyata mampu diubah menjadi mebel berkelas. Salam inovasi ! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun