Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merunut Jejak Pertempuran Dahsyat di Ambarawa

16 Agustus 2016   17:27 Diperbarui: 16 Agustus 2016   19:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Mustang yang berhasil ditembak jatuh pejuang (foto: dok pri)

Pesawat Mustang yang berhasil ditembak jatuh pejuang (foto: dok pri)
Pesawat Mustang yang berhasil ditembak jatuh pejuang (foto: dok pri)
Apa yang disampaikan oleh pejuang gaek tersebut, ternyata benar adanya. Ketika dicocokkan dengan literatur pertempuran Ambarawa yang ada di Musium Palagan, tak ada yang menyimpang.  Berdasarkan keterangan, setelah pesawat Mustang pergi, Mayor Imam memerintahkan sopirnya membawa Letkol Isdiman ke Magelang. Sayang, pendarahan yang terus menerus, mengakibatkan Letkol Isdiman tidak mampu bertahan. Ia gugur di tengah perjalanan, nyawanya dipertaruhkan demi kehormatan merah putih.

Begitu mendengar Let Kol Isdiman gugur, Kolonel Soedirman langsung marah besar. Meski bertekad akan menuntut balas atas kematian orang kepercayaannya, namun Kolonel Soedirman tetap berfikir jernih. Beliau sangat tahu persenjataan tentara Sekutu yang dalam perang terbuka jelas tak menguntungkan pihak TKR. Terkait hal tersebut, dikumpulkannya seluruh komandan TKR dari berbagai daerah guna menyusun strategi.

Meriam gunung yang berhasil dirampas pejuang (foto; dok pri)
Meriam gunung yang berhasil dirampas pejuang (foto; dok pri)
Didukung oleh para pemuda, akhirnya Kolonel Soedirman memutuskan memimpin sendiri serangan terhadap Sekutu dan Belanda di Ambarawa. Tanggal 11 Desember 1945, digelar rapat dengan para komandan sektor TKR serta laskar. Akhirnya diputuskan, Ambarawa bakal dikepung dari segala penjuru menggunakan taktik supit udang. Ada pun, pertempuran akan dimulai tanggal 12 Desember 1945 pk 04.30 atau sesudah Subuh.

Menerima serangan mendadak seusai Subuh, ternyata membuat tentara Sekutu mau pun Belanda terkaget-kaget. Hanya dalam hitungan jam, seluruh akses menuju Ambarawa sudah mampu dikuasai TKR. Praktis, suplai makanan mau pun senjata tentara musuh berhasil dilumpuhkan. Meski terkepung, musuh enggan menyerah begitu saja. Mereka tetap bertahan di Benteng Pendem Ambarawa sembari menebar teror.

Sebenarnya dari sisi mental, pasukan Sekutu dan Belanda sudah jatuh total. Namun karena faktor gengsi, mereka tetap bertahan. Hal inilah yang membuat Kolonel Soedirman serta TKR naik pitam. Posisi musuh dihajar terus menerus, setelah empat hari empat malam dihujani peluru, akhirnya tanggal 15 Desember 1945 tentara dunia tersebut, berhasil dipaksa mundur ke Semarang selanjutnya pulang kandang. Kehebatan TKR dalam menghajar hingga babak belur musuh itu, membuat para petinggi negeri sepakat menjadikan tanggal 15 Desember sebagai Hari Juang Kartika atau lebih dikenal Hari Jadi TNI Angkatan Darat.

Itulah sedikit cerita saat merunut keberadaan Musium Palagan Ambarawa, terbukti, kendati hanya benda-benda mati yang tersimpan di dalamnya. Namun, bila imajinasi kita melayang ke 71 tahun lalu, maka bakal terkuak sejarah pertempuran heroik pejuang-pejuang tempo dulu dalam mempertahankan kemerdekaan Republik ini. Kalau anak bangsa yang tak pernah memanggul senjata sekarang malah sibuk korupsi, maka, ingatlah bahwa arwah para pejuang menangis melihat tingkah polah kalian. Merdeka ! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun