Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merunut Keberadaan Lima Gua Jepang di Simo, Boyolali

2 Agustus 2016   16:25 Diperbarui: 3 Agustus 2016   15:52 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dalam gua ke 2 (foto: dok pri)

Rutinitas tersebut berjalan bertahun- tahun hingga Jepang mengalami kekalahan dan dipaksa pulang ke negerinya. “ Setelah Jepang pergi, gua- gua itu terbengkalai,” keluh Rusno.

Apa yang disampaikan oleh Rusno, dibenarkan seorang warga Desa Tanjung lainnya. Menurutnya, dari 12 gua yang ada, sekarang hanya tersisa 5 gua karena yang lainnya mengalami runtuh.

Celakanya, gua yang tersisa nasipnya juga mengenaskan. Lokasinya yang sepi, jauh dari pemukiman, membuat pasangan – pasangan muda sering memanfaatkannya untuk berbuat mesum. “ Harusnya, lima gua yang tersisa masuk cagar budaya,” ungkap warga yang mengaku bernama Martono tersebut.

Jalan aspal menuju lima gua Jepang (foto: dok pri)
Jalan aspal menuju lima gua Jepang (foto: dok pri)
Lantas seperti apa kondisi fisik lima gua tersebut ? Ternyata memang mengenaskan, tidak ada indikasi perawatan. Orang bebas keluar masuk, bahkan buang air kecil sembarangan.

Ketika kaki melangkah memasuki bagian dalam, maka aroma yang spesifik langsung menyergap lobang hidung. Padahal, di seberangnya terdapat Restoran cukup megah yang dibangun pihak swasta. Sungguh sangat disayangkan, lobang besar yang sarat cerita bersejarah itu malah diabaikan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun