Di balik pria hebat, terdapat wanita hebat di belakangnya. Demikian juga dengan Opa Tjip, tanpa keberadaan Oma Rose, belum tentu beliau mampu menghadapi perjalanan berat di kehidupannya. Di mata Opa Tjip, nama Roselina adalah segalanya. Meski dengan kegantengannya Opa mampu menggaet perempuan lain yang jauh lebih muda, tetapi, ia mengabaikan kesempatan itu. Seakan, dirinya menganggap Oma Rose adalah wujut Malaikat tiada bersayap yang ditugaskan mendampinginya.
Opa Tjip tak peduli tubuh Oma sudah tidak singset lagi, kecantikannya telah tergerus jaman, geraknya mulai lamban hingga mungkin senyumnya kurang menawan. Baginya, sosok Roselina mampu mengalahkan gadis- gadis muda usia yang lengkap dengan kemolekannya. Entah di mata orang lain, yang pasti, Opa Tjip tetap menganggap Oma seorang bidadari yang sempurna.
Kendati secara pribadi saya belum pernah bersua dengan Oma Rose, saya meyakini, beliau adalah sosok yang hangat dan keibuan. Ia juga sadar benar bahwa dirinya merupakan ibu dari ribuan Kompasianer yang setiap kata- kata yang diucapkannya bersifat ngemong terhadap siapa pun. Terkait hal tersebut, dari hati yang tulus, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 73 Oma. Panjang umur, selalu sehat serta tetap bersahaja. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI